Pengamat, Gojek Tetap Fokus Penguatan Digitalisasi UMKM Pasca Pandemi

Pengamat, Gojek Tetap Fokus Penguatan Digitalisasi UMKM Pasca Pandemi

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Pengamat ekonomi dari Yogyakarta, Ardito Bhinadi mengatakan, Gojek memiliki peluang besar untuk berkibar di dalam negeri. Dia berharap setelah pandemi Covid-19 berarkhir, Gojek tetap fokus dalam penguatan digitalisasi UMKM. Sebab di Indonesia masih cukup bnyak peluang besar bagi Gojek yang sudah punya pengalaman dan kepercyaan untuk terus memperkuat UMKM.

“Mungkin tidak perlu dulu ekspansi global. Banyak negara saat ini fokus membenahi ekonominya sendiri. Seperti Amerika dan Eropa pun sementara menutup ekspansi perusahaan negara lain. Saya berharap Gojek setelah pandemi masih tetap fokus memperkuat UMKM Indonesia,” pungkasnya.

Dosen di UPN Veteran Yogyakarta ini mengatakan, selama satu dekade berkiprah, Gojek telah berhasil membangun brand image yang kuat sebagai pionir transportasi online di Indonesia.

“Ketika dia membuat branding dengan nama Gojek, dia sudah menang banyak langkah dengan pesaing-pesaing yang saat ini sudah ada atau mungkin yang akan muncul suatu saat nanti,” ujar Ardito saat dihubungi wartawan kemarin.

Ardito melihat sudah banyak bisnis pesaing sejenis Gojek dan startup lokal lainnya. Namun menurutnya, Gojek telah berhasil memanfaatkan nama yang sudah umum dikenal oleh masyarakat, yaitu ojek.

“Ojek sudah dikenal sejak dulu sebelum adanya transportasi online. Lalu hadir ojek online dengan nama Gojek yang mudah diterima masyarakat karena sudah familiar. Sehingga apa pun nanti nama pesaingnya, orang akan tetap menyebutnya Gojek. Maka posisi Gojek saat ini adalah pionir transportasi online di Indonesia, transportasi online ya Gojek,” papar Ardito sebagaimana rilis dari Tim Markom Gojek, Sabtu (14/11/2020).

Menurut Ardito, kecerdasan para pengelola telah membuat perusahaan ini berhasil memperkuat fundamental bisnis yang kuat, dan mampu bertahan melewati masa pandemi dengan strateginya.

Fundamental Kuat

Seperti diketahui, pada perayaan ulang tahun ke-10 yang digelar Kamis (12/11/2020), Gojek mengumumkan fundamental perusahaan di tahun 2020 yang semakin kuat didukung oleh total nilai transaksi di dalam platform Gojek group (Gross transaction value - GTV) yang mencapai US$12 miliar atau sekitar Rp 170 triliun). Angka ini meningkat 10% dibandingkan tahun lalu.

Pencapaian ini didorong antara lain oleh transaksi dari pengguna aktif bulanan (monthly active users) Gojek yang telah mencapai 38 juta pengguna di seluruh Asia Tenggara. Sementara itu, GTV dari layanan pembayaran digital, GoPay, saat ini telah melampaui total GTV di masa pra-pandemi seiring dengan semakin banyaknya konsumen dan merchant yang beralih ke layanan digital dan bertransaksi secara online.

Di posisi saat ini, lanjut Ardito, Gojek tidak perlu lagi melakukan strategi “bakar uang”. Lebih baik potensi yang ada digunakan untuk memperkuat jejaring di bisnis intinya. Memperluas pasar bisnis layanan pesan antar dan logistik yang telah menjadi kebutuhan masyarakat.

“Tidak akan berdampak besar. Orang sudah punya preferensi sendiri berdasarkan pengalamannya menikmati promo-promo yang ditawarkan. Orang sudah mulai rasional. Meskipun banyak pilihan, preferensi sendiri berdasarkan pengalaman sulit bergeser,” tandas pengamat dari Pusat Studi Ekonomi Industri Skala Kecil UPN Veteran Yogyakarta itu. (*)