Ini Strategi Aisyiyah Bangun Kemandirian Perempuan

Ini Strategi Aisyiyah Bangun Kemandirian Perempuan

KORANBERNAS.ID, JOGJA -- Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah, Latifah Iskandar, bertekat membangun jejaring dengan siapa pun, bekerja sama untuk melahirkan kemandirian perempuan. Dia meyakini, dengan berjejaring, upaya pemberdayaan umat lebih cepat diwujudkan.

Salah satu yang dilakukan Aisyiyah adalah bekerja sama dengan Wardah Cosmetik dan Lazismu PP Muhammadiyah. Sejak 2016, mereka menggulirkan program Rias@ Corner. Program ini semacam pelatihan dan workshop guna melahirkan perempuan-perempuan pelaku usaha di bidang rias dan kecantikan.

Dalam rilis yang dikirimkan, Minggu (29/12/2019), Latifah mengatakan program ini sejalan dengan program pemberdayaan dan penurunan angka kemiskinan dunia.

Sebagaimana indikator SDGs tujuan pertama, yaitu mengakhiri segala bentuk kemiskinan di mana pun, targetnya pada 2030 setidaknya mengurangi setengah proporsi laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang hidup dalam kemiskinan.

Tujuannya adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, menciptakan kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta mendapat pekerjaan yang layak.

“Pimpinan Pusat Aisyiyah mendorong terwujudnya kemandirian ekonomi perempuan, salah satunya melalui program Rias@ Corner ini,” kata Latifah.

Permasalahan ekonomi amat pelik untuk dipikul sendiri, maka berjejaring adalah solusi terbaik.

Luar negeri

Fakta yang ada, Latifah memaparkan, untuk produk yang dijual secara online di Indonesia, lebih dari 90 persen adalah barang dari luar negeri. Karenanya, selain membuat produk, program “bela beli Aisyiyah” juga harus terus disuarakan, dengan harapan akan menjadi kesadaran bersama.

Laras Widiaswati selaku Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan PPA mengatakan, sejak digulirkan tiga tahun silam, Rias@ Corner telah melahirkan setidaknya 600-an perempuan pelaku usaha rias dan kecantikan yang tersebar di 30 kabupaten dan kota di 13 provinsi se-Indonesia.

Khusus 2019, program ini telah mengantarkan 134 perempuan pelaku usaha di 20 kabupaten dan kota dari 7 provinsi se-Indonesia. di antaranya dari DIY, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung dan Sumatera Barat.

“Kalau kita lihat di online, omzet kami selama 2019 mencapai Rp 600-an juta. Tapi riilnya lebih dari itu, karena sebagian juga melakukan secara offline. Mungkin omzet riilnya pada angka Rp 1 miliar,” terangnya pada Public Expose Program Rias@ Corner Aisyiyah di Aula PDM kota Yogyakarta, Sabtu (28/12/19).

Sekretaris Lazismu PP Muhammadiyah, Mahli Zainudin Tago, berharap program ini makin hari makin berkembang dan maju. Lazismu sangat mendukung kegiatan perberdayaan yang dilakukan PP Aisyiyah. (sol)