Anggota DPR RI Sukamto Buka Suara, Pilih Jadi Calon Bupati Sleman

Finalnya iya atau tidak masih besok tanggal 14 September 2023 sebagai hari terakhir penentuan geser sana geser sini.

Anggota DPR RI Sukamto Buka Suara, Pilih Jadi Calon Bupati Sleman
Anggota DPR RI Fraksi PKB, Sukamto, saat sosialisasi di Gedung Serbaguna Kalurahan Kalitirto Kapanewon Berbah Sleman. (sholihul hadi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Tarik ulur pencalegan Pemilu 2024 masih terus berlangsung. Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daerah Pemilihan (Dapil) DIY akhirnya buka suara.

Di sela-sela menjadi narasumber Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja H Sukamto SH Anggota Komisi IX DPR RI, Senin (28/8/2023), di Gedung Serbaguna Kalurahan Kalitirto Kapanewon Berbah Sleman, Sukamto menyatakan dirinya memilih menjadi calon Bupati Sleman.

“Akhirnya saya pilih menjadi calon Bupati Sleman, ning masih tarik ulur. Jakarta (DPP PKB) belum mau. Kalau saya memilih bupati, maka saya disuruh membantu menjadi caleg di Daerah Pemilihan Jawa Tengah V meliputi Klaten, Solo, Sukoharjo dan Boyolali,” ungkap Sukamto.

Ketugasannya di Solo Raya didasari pertimbangan DPR RI di dapil tersebut sepertinya tidak kuat sehingga dibutuhkan sosok seperti Sukamto yang dikenali mrantasi setiap hal.

ARTIKEL LAINNYA: Angka Stunting Tertinggi di Daerah Lumbung Pangan, Terjadi Akibat Kelengahan Orang Tua

“Kalau Pak Kamto mau menjadi bupati, sekarang harus membantu di Daerah Pemilihan V. Saya bilang, tapi mbok jangan di situ. Aku dha ra kenal e. Bener-bener saya belum pernah menginjakkan kaki saya di Boyolali, kecuali di rest area tol,” ujarnya.

Kebetulan, untuk wilayah Sukoharjo dirinya sudah agak familier karena punya rumah yang dibelinya saat menjadi polisi dan kontraktor, sebelum menjadi anggota DPR saat ini. Selain itu, juga punya rumah di Solo.

“Karena dulu anak saya yang kecil dokter sekolahnya di Assalam (Pondok Pesantren Modern Assalam). Daripada kalau jemput anak saya menunggu di jalan, saya beli rumah di wilayah Sukoharjo,” ujarnya.

Namun demikian, anggota DPRD DIY tiga periode dengan perolehan suara hampir menyentuh dua kursi itu menyampaikan, seandainya dirinya tidak mencalonkan di Yogyakarta dia meminta tolong seluruh pendukungnya, agar bisa menjadi Bupati Sleman.

ARTIKEL LAINNYA: Stabilkan Harga, Bulog Pastikan Beras Operasi Pasar Tersedia Sepanjang Tahun

“Saya minta dukungan panjenengan semua, saya calon Bupati Sleman,” kata Sukamto disambut tepuk tangan peserta sosialisasi dari kalangan perangkat desa, tokoh masyarakat serta warga.

Kenapa ingin menjadi Bupati Sleman, Sukamto menyatakan tekadnya mengabdi membangun Kabupaten Sleman, termasuk Kapanewon Berbah yang menjadi salah satu basis kuat pendukungnya.

Ini dibuktikan selama menjadi anggota DPR RI Sukamto banyak membawa program dan anggaran ke kapanewon tersebut. “Program apa saja saya bawa ke Berbah baik itu jembatan gantung, irigasi, bedah rumah,” tambahnya.

Empat kalurahan di Berbah semuanya memperoleh program yang diperjuangkan oleh anggota Badan Anggaran DPR RI itu.  Ini merupakan bukti kepeduliannya terhadap kemajuan pembangunan di Berbah.

ARTIKEL LAINNYA: Andong Sapar Festival, Pengunjung Disuguhi Acara Tradisi hingga Makan Bersama Warga

“Sekali lagi, tahun 2024 setelah Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, kalau saya jadi mencalonkan di Solo Raya, karena finalnya iya atau tidak masih besok tanggal 14 September 2023 sebagai hari terakhir penentuan geser sana geser sini, apabila 14 September tidak ada penggeseran, ya saya di situ (Jateng V). Kayaknya di dalam satu rapat antar-pimpinan saya memilih menjadi Bupati di Sleman. Kayaknya sebelum dicalonkan Bupati Sleman, saya membantu di Solo,” terangnya.

Kenapa memilih Bupati di Sleman, Sukamto menegaskan dirinya ingin membuktikan mampu membangun kabupaten itu. “Kayaknya dari Moyudan sampai Minggir itu berharap pensiuan polisi ini menjadi Bupati Sleman,” kata Sukamto yang kurang lebih 30-an tahun menjadi personel Polri.

Pengalaman lainnya, Sukamto juga menjadi ketua asosiasi kontraktor di Yogyakarta selama lebih dari 20 tahun bahkan pernah menjadi pamong desa sembilan tahun di Caturtunggal Sleman.

“Saya pernah menjadi wakilnya Pak Sultan (Sultan HB X) di Kadin DIY selama sembilan tahun. Kemudian Pak Sultan menjadi Gubernur DIY saya menggantikan jabatan Ketua Kadin DIY sebelas tahun. Setiap hari Jumat, saya dulu menjadi “sopirnya” Pak Sultan. Rutin. Sejauh Pak Sultan tidak tindak luar,” tambahnya.

ARTIKEL LAINNYA: Saat Shaggydog Konser di Kampungnya Sendiri

Rutinitas bersama Sultan HB X setiap Jumat itu dalam rangka ibadah. “Setiap Jumat saya jemput beliau Jumatan di Masjid Agung. Shaf pertama kosong satu dan shaf kedua di belakangnya kosong satu. Jadi, begitu Pak Sultan rawuh di Masjid Agung, Pak Sultan di shaf depan, shaf satu, saya di shaf dua,” ungkap Sukamto.

Sekali lagi, Sukamto menyatakan sepertinya pencalonan sebagai Bupati Sleman itu sudah 90 persen. Hanya saja, mengingat politik sifatnya sangat dinamis dan kadang-kadang lentur, keputusan tersebut mungkin bisa berubah sewaktu-waktu. (*)