Saat Shaggydog Konser di Kampungnya Sendiri

Puncak malam kesenian itu memang dimeriahkan berbagai kesenian tradisional dan sejumlah band.

Saat Shaggydog Konser di Kampungnya Sendiri
Penampilan Shaggydog saat konser di kampungnya sendiri. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Pentas seni Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 RI di Jalan Lobaningratan Gondomanan Kota Yogyakarta berlangsung meriah. Malam itu, grup musik Shaggydog menggelar konser di kampungnya sendiri, Sayidan.

Di hadapan orang tua serta tetangganya, Shaggydog tampil memukau dan familier. Ribuan orang juga turut menyaksikan dan menyukseskan acara tersebut, akhir pekan lalu.

Puncak malam kesenian itu memang dimeriahkan berbagai kesenian tradisional dan sejumlah band di antaranya Band Pemuda Sayidan, Band Manik Maya, Band Yesbow, Band Hennessy, DJ Rendy dan puncaknya tampil Shaggydog.

Shaggydog yang nota bone band asal Kampung Sayidan turut berpartisipasi menghibur tetangga dan teman-teman bermain mereka.

ARTIKEL LAINNYA: Morefuntastic 5 Jogja, Konser Musik Dipadukan Karya Visual

Sebelum beraksi Shaggydog menyapa teman-teman mereka: hire dap, pahin-pahin to (gimana Mas, baik-baik ta),” kata Heru, vokalis Shaggydog dengan bahasa prokeman Yogyakarta.

Langsung dijawab serentak oleh audience: pahin dap.. (baik Mas..) sambil menyeruak maju ke depan panggung. Saat itulah aksi Shaggydog dimulai dengan membawakan tembang berjudul Jalan-jalan.

Seketika itu juga kawula muda yang datang dari berbagai kampung, bahkan ada penggemar Shaggydog dari Solo, Magelang, Purworejo, Kebumen sengaja datang sekadar untuk menyaksikan band kesayangannya tampil, langsung ikut bergoyang.

Sebelum menyanyikan tembang yang kedua, Heru sang vokalis bedialog dengan para penggemarnya yang memenuhi panggung depan. ''Mari kita bersenang-senang, tapi satu syarat jangan bikin onar. Karena onar itu tidak baik? Setuju...,'' ajak Heru.

ARTIKEL LAINNYA: Tampil di Merona Fest, Duta Sheila On 7 Mengingatkan Penggemarnya

Ajakan tersebut langsung disambut teriakan: Setujuuu..., menggema dari ribuan penonton yang mamadati Jalan Lobaningratan Gondomanan Kota Yogyakarta.

“Baik....mari kita nyanyi lagi,” ajak Heru.

Dengan ekspresi penuh semangat Heru membawakan tembang kedua berjudul Ambilkan Gelas. Serentak ribuan penonton jingkrak-jingkrak.

Usai melantunkan tembang yang kedua, Heru meminta Richard pemain gitar yang asli Sayidan menyampaikan sepatah dua patah kata. Seketika itu, Odik pemain bass yang juga asli Sayidan langsung menimpali ocehan Heru.

“'Ayo Chard ngomong, ora gur meneng wae. Selama ini kowe ra tau ngomong ta.” ujar Odik yang nota bene keduanya bersaudara.

ARTIKEL LAINNYA: Elastic, Gairah Baru Pentolan Grup Band Era 90an untuk Eksis

Atas desakan teman-temannya, Richard malu-malu mencoba bicara. ''Arep omong apa? Tapi baiklah, aku senang bisa main di kampungku sendiri, karena di sinilah aku bisa terbentuk hingga menjadi seperti sekarang ini,'' ujar Richard.

Ucapan Richard langsung disambut tepuk tangan penonton. Pentas kali ini memang cukup spektakuler karena disaksikan oleh orang tua mereka. Bahkan orang tua mereka turut naik panggung dan berjoget.

“Pentas kali ini cukup spektakuler, karena mamahnya Odik dan Mamahnya Richard turut hadir dan menyaksikan anaknya,” ujar Heru seraya meminta orang tua Richard bicara di atas panggung.

Namun yang bersangkutan tidak bersedia karena malu. Kemudian Heru meminta orang tua Odik bicara. “Ayo Budhe Santik, beri kami sepatah dua patah kata agar kami lebih semangat dalam berkarya,” pinta Heru kepada Bu Santik.

ARTIKEL LAINNYA: Alunan Slendro Pelog Siswa SD hingga Kolaborasi Internasional Meriahkan YGF28

Atas desakan Heru, dia akhirnya mau juga bicara di atas panggung. “Kami senang karena kalian tidak lupa, akan kampung yang membesarkan kalian hingga kalian bisa seperti sekarang ini,” ujar Santik dengan nada haru karena anaknya mau tampil dikampung yang membesarkan mereka.

''Sebelum saya akhiri kata-kataku ini, sekali lagi kami hanya minta kalian maju dan maju terus, sampai karya terbaikmu nanti mampu menghiasi dunia,” kata Santik yang langsung disambut tepuk tangan para personel Shaggydog.

Mendengar pesan itu, personel Shaggydog terharu dan bangga. Karena orang tua yang selalu membimbing mereka telah memberi semangat untuk maju meraih cita. Mendengar pesan itu, Odik dan Richard hanya tertunduk haru.

Di tengah-tengah keharuan tersebut, Heru mengajak teman-temannya kembali menghibur penonton yang setia menunggu sejak pukul 19:00 hingga berakhir pukul 23:00.

ARTIKEL LAINNYA: Konser Gapai Suara Dawai Panji Sakti di Artotel Suite Bianti Berkonsep Syahdu

Kemudian Heru mengajak penonton dan keluarga Shaggydog berdansa lewat tembang Lantai Dansa. Ajakan itu langsung disambut dengan dansa bersama, sehingga menambah meriahnya suasana.

Kemeriahan itu, semakin komplet ketika Heru membawakan tembang penutup berjudul Sayidan. Tembang yang melegenda di Kampung Sayidan ini langsung berkumandang karena hampir semua penonton turut menyanyikannya.

Yang menarik dari konser kali ini, sama sekali tidak ada keributan semua berjalan lancar aman dan tertib. Bahkan Shaggydog sendiri tampil familier sehingga menambah suasana semakin akrab dan damai. (*)