Untuk Menghentikan Penyebaran Pandemi Covid-19, Pola Pikir Masyarakat Harus Diubah

Untuk Menghentikan Penyebaran Pandemi Covid-19, Pola Pikir Masyarakat Harus Diubah

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- UGM menggelar Gebyar Ramadan Mardliyyah secara daring pada Minggu (10/5/2020) malam dan disiarkan langsung melalui beberapa platform video streaming, media sosial dan radio. Acara ini diinisiasi oleh Panitia Ramadan Masjid Kampus Mardliyyah UGM dalam rangka menyambut malam Nuzulul Quran sekaligus soft launching Masjid Kampus Mardliyyah.

Beberapa tokoh nasional diundang untuk mengisi bincang-bincang dalam acara ini. Bincang-bincang terbagi dalam empat sesi dengan masing-masing tema yang berbeda.

Salah satu sesi mengusung tema “Iqro: Membaca Dinamika Zaman dari Beragam Perspektif” menghadirkan Erick Thohir (Menteri BUMN RI/Entrepreneur), Alissa Wahid (Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian/Aktivis), Prof Ir Panut Mulyono ( Rektor UGM), dan Prof Dr Pratikno (Menteri Sekretaris Negara RI).

Pratikno memulai perbincangan dengan menyebut bahwa melalui pandemi Covid-19 ini masyarakat Indonesia mulai banyak menyerap pengetahuan. Hal itu disebabkan derasnya arus informasi yang  menurutnya sebagai berkah tersendiri.

Namun, Pratikno juga melihat tidak semua informasi sesuai fakta atau hoaks. “Informasi yang banyak saling mencuri perhatian masyarakat, entah itu benar atau salah. Masyarakat memerlukan penyaring. Kalau berdasarkan hemat saya, penyaring tersebut adalah berpikir kritis,” ujarnya.

Hal itu disetujui oleh Alissa. Menurutnya, berpikir kritis penting untuk memilah informasi. Kemudian, ia mengutip wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yakni Iqra, yang artinya adalah bacalah, sehingga masyarakat juga perlu membaca.

Membaca dinamika zaman, lanjut Alissa, dapat melalui literatur-literatur penting untuk menyesuaikan diri dengan konteks situasi yang sedang mereka hadapi. Seperti dalam beragama, yang utama adalah memuliakan Tuhan dan membangun kemaslahatan di muka bumi.

"Mengenai caranya, kita beragama sekarang sesuai media dan tata caranya sesuai perkembangan zaman ini,” terangnya.

Alissa juga berharap masyarakat perlu melakukan perubahan perilaku serta kepercayaan mereka jika ingin menyukseskan upaya penanggulangan pandemi Covid-19 ini. Walaupun nantinya ada vaksin dan kebijakan dari pemerintah, tapi jika perilaku tidak berubah maka percuma.

Oleh karena itu, Alissa menyarankan kepada pemerintah agar fokusnya sekarang tidak hanya pada inovasi untuk penanggulangan Covid-19 ini. Ia berharap pemerintah juga menggencarkan edukasi dari kebijakan-kebijakan mereka.

“Anjuran-anjuran seperti social distancing, work from home, serta larangan mudik, pemerintah perlu melakukan upaya-upaya edukasi yang masif dan tegas kepada masyarakat. Pola pikir masyarakat harus diubah untuk menghentikan penyebaran pandemi ini. Sekarang tinggal bagaimana cara pemerintah melakukannya," tuturnya.

Erick mengaku setuju dengan apa yang disampaikan Alissa. Ia menyampaikan bahwa pemerintah sekarang telah melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan bangsa ini.

Namun, pemerintah tetap menjaga agar masyarakat tidak mengalami kepanikan dalam menjalankan program maupun kegiatannya. Saat ini pemerintah berupaya menggaet beberapa institusi, termasuk perguruan tinggi, untuk membantu menyukseskan program-programnya.

“Dua hal yang perlu masyarakatkan tanamkan dalam menghadapi pandemi ini, yakni bersih dan disiplin. Mereka perlu berpikir bersih dalam menerima setiap informasi yang mereka dapat," kata Erick.

"Selain itu, mereka juga perlu disiplin dalam berperilaku. Kami sudah memberi arahan-arahan apa yang harus dilakukan, tinggal bagaimana mereka mematuhinya,” lanjutnya.

Rektor UGM, Panut Mulyono, menyatakan UGM telah mengarahkan para akademisinya, baik melalui edukasi maupun turun ke lapangan, selama pandemi ini. Hal itu diwujudkan salah satunya dengan pembuatan buku saku Covid-19 yang tersedia dalam beragam bahasa dan kini telah disebarkan ke berbagai daerah.

“Kami siap membanjiri arus informasi masyarakat dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat. Kami akan selalu terbuka jika pemerintah ingin melakukan kerja sama dalam upaya penanggulangan Covid-19 ini. Dengan demikian, pandemi ini akan segera terlewati,” ujarnya. (eru)