Teknik Sambung Batang Hasilkan Adenium Warna Warni

Teknik Sambung Batang Hasilkan Adenium Warna Warni

KORANBERNAS.ID -- Tanaman Adenium Anda tidak berbunga? Mungkin ada yang salah. Sebenarnya Adenium mudah dipelihara dan rajin berbunga.

Tanaman bunga ini memang perlu perlakuan khusus. Di antaranya harus terpapar sinar matahari penuh. Tanaman ini tidak begitu suka air.

"Pada musim kemarau seperti ini cukup dua atau tiga hari sekali disiram,” kata Eka Florina dari Komunitas Adenium Plat AB menjawab pertanyaan koranbernas.id di sela-sela kesibukannya sebagai narasumber bersama Cuan pada pelatihan sambung batang atau okulasi Adenium, Kamis (28/11/2019).

Selain itu, kata Eka, media tanamnya pun harus porous. Artinya tidak boleh terlalu banyak air. “Kalau kebanyakan air justru akarnya membusuk,” jelasnya.

Pelatihan kali ini diselenggarakan oleh Asosiasi Flori Kota Yogyakarta (AFKY) yang diketuai Harir asal Dukuh Yogyakarta. Dengan teknik sambung diperoleh tanaman dan bunga yang cantik.

"Dulu rata- rata satu pohon satu warna bunga. Dengan teknik sambung batang ini, satu pohon mampu menghasilkan bunga aneka warna," kata Cuan.

Tergantung banyak cabang yang disambung batang. Bisa jadi satu pohon punya bunga merah menyala, di batang lain putih, kuning, oranye bahkan hitam sebagai representasi warna ungu yang sangat tua.

Hasil sambung batang ini juga bisa menghasilkan bunga kombinasi warna sehingga tampil cantik, bisa bergaris-garis atau bentuk kombinasi lain.

Bunga Adenium hasil silangan merah menyala. (istimewa)

Laku lagi

Adenium memang sudah sangat lama booming kemudian minat masyarakat menurun. Menurut Cuan, kini tanaman itu laku lagi.

Rekayasa genetika menjadi salah satu daya tariknya dan punya harapan untuk dibisniskan. Harganya juga cukup menjanjikan. tanaman bakalan ukuran kecil-kecil paling tidak laku Rp 25.000.

Sedikit lebih besar dipatok harga Rp 50.000. Adenium yang sudah berbunga apalagi dengan batang atau bonggol besar terbentuk menarik harganya bisa mencapai ratusan ribu bahkan jutaan rupiah.

Menurut Eka, untuk menghasilkan bunga yang bagus diperlukan kesungguhan. Supaya nutrisi terpenuhi seyogianya gunakan pupuk kandang yang sudah jadi.

“Jangan terlalu banyak nanti justru panas. Penggantian media tanam tiga bulan sekali atau bahkan pada pergantian musim,” kata dia.

Eka juga menyarankan agar tanaman bebas dari hama kutu putih, kutu kuning dan kutu merah, bisa dibersihkan secara manual dengan mengelap daun yang kena hama pakai air.

Pelatihan diikuti 56 peserta. Masing-masing membawa tiga pohon yang disambung dengan jumlah batang bervariasi. Ada yang dua, tiga, empat bahkan lebih.

Setelah disambung batang, potongan atau irisan itu dilindungi plastik agar tidak kena air karena bisa membusuk. Ditunggu sampai keluar daun semaiannya kemudian dilakukan pemeliharaan maksimal agar Adenium bisa memberikan bunga aneka warna seperti dikehendaki.

Bunga cantik hasil sambung batang. (istimewa)

Terus berbunga

Berbeda dengan anggrek yang masa layunya sangat panjang tetapi untuk muncul bunga lagi juga panjang, Adenium memang bunganya lebih cepat rontok dibanding anggrek.

Namun nyaris tak pernah berhenti berbunga sehingga pemiliknya bisa menikmati hampir sepanjang masa.

Minat pecinta Adenium mengembangkan budidaya sekaligus rekayasa genetika ini juga dipicu akan digelarnya kontes Adenium tingkat nasional di Solo pada Desember mendatang.

Petani Adenium kini memiliki harapan baru bisa mendulang rezeki dari bisnis Adenium yang banyak orang awam menyebutnya sebagai kamboja Jepang itu.  (sol)