Antisipasi Korban Bentrok Massa, 42 RS Gelar Simulasi di Bantul

Antisipasi Korban Bentrok Massa, 42 RS Gelar Simulasi di Bantul
Para korban bentrok massa saat kegiatan pelatihan kegawatdaruratan RS PKU Muhammadiyah Bantul bekerjasama dengan PT Citra Paramedika, PUSBANKES 118 DIY yang diikuti RS di DIY dan Jateng. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUl--Mengantisipasi kejadian bentrok massa yang menimbulkan banyak korban seperti tragedi Kanjuruhan Malang, RSU PKU Muhammadiyah Bantul bekerjasama dengan PT Citra Paramedika  menyelenggarakan Simulasi Kesiapsiagaan Tim Ambulance Emergency dalam  Penanganan Bencana Mass Casualty Incident (MCI) atau penanganan kejadian korban massal.

Dilaksanakan juga simulasi sekaligus uji Hospital Disaster Plan (HDP) yang  melibatkan 41 RS di DIY dan Jateng selama dua hari yakni Sabtu (20/5/2021) di di Hospitarium RSU PKU Muhammadiyah Bantul dan Minggu (21/5/2023) di Taman Seribu Batu Songgo Langit Mangunan Dlingo.

Kegiatan juga melibatkan PT. Citra  Paramedika Pusat Siaga Bantuan Kesehatan (PUSBANKES 118 DIY) dengan melakukan rencana tindakan yang terintegrasi bersama pihak keamanan serta pemerintah setempat.

Direktur Utama RSU PKU Muhammadiyah Bantul, dr. Nurcholid Umam Kurniawan,M.Sc dalam konferensi pers di Hospitarium Sabtu (20/5/2023) siang mengatakan, kegiatan ini dalam rangka meningkatkan kesiapan dan kapasitas dalam menghadapi bencana non alam yang menyebabkan banyak korban.

”Dalam simulasi ini akan diujikan SOP yang harus dilakukan dan jalur koordinasi agar semua tertangani dengan baik. Misal kalau bentrok pendukung bola atau partai, maka korban harus dirawat di sarana medis yang berbeda agar jangan ada timbul korban saat penanganan korban. Hal ini akan kami coba ujikan dalam simulasi yang juga melibatkan RS dari Boyolali, Klaten dan Solo (Jawa Tengah-red),”kata Nurcholid.

Ditambahkan, jika RSU PKU Muhammadiyah Bantul telah melakukan persiapan yang matang untuk  menghadapi berbagai jenis bencana, seperti gempa bumi, banjir, kebakaran, kerusuhan masal dan bencana lainnya.

Dan terkait kejadian yang baru-baru ini terjadi antara lain adanya kecelakaan bus akibat rem blong dan serta bus anggota dewan yang terguling di Dlingo, RSU PKU Muhammadiyah Bantul telah membentuk tim HDP yang terdiri dari para ahli bencana, dokter, perawat, staf medis dan non medis.

Sementara Direktur PT Citra Paramedika Al Afik M.Kep mengatakan, kegiatan pelatihan dan simulasi seperrti ini adalah agenda rutin yang mereka laksanakan bekerjasama dengan beberapa rumah sakit.

“Bahwa inisiasi kegiatan ini adanya kejadian dengan korban besar seperti Tragedi Kanjuruhan dan di Korea. Kami ingin memberi pembelajaran bidang kegawatdaruratan menangani korban massa dalam tragedi non alam. Sehingga tim medis akan memiliki kemampuan  lebih matang dan ada SOP yang menjadi kesepakatan bersama,”katanya

Sutono dan Daruji dari tim kegawatdaruratan mengatakan, perlu ada komunikasi ketika menangani korban termasuk dengan RS atau faskes yang akan menjadi tempat rukujan. Sehingga aman saat dievakuasi, dan tepat dalam penanganan. (*)