Pemudik ke DIY Sulit Dikontrol, 61 Ribu Sudah Masuk
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Jumlah pemudik dari zona merah Covid-19 yang masuk ke wilayah DIY selama dua pekan terakhir tercatat 61.175 orang. Dinas Perhubungan (Dishub) DIY mengakui sulit mengontrol pergerakan para pemudik itu.
“Pemudik menggunakan pesawat tercatat 8.321 orang, kereta api 27.893 orang dan bus 24.961 dari empat terminal besar yaitu Wates, Giwangan, Jombor dan Wonosari,” ungkap Tavip Agus Rayanto, Kepala Dishub DIY saat rapat kerja (raker) dengan Komisi C DPRD DIY, Selasa (7/4/2020).
Rapat yang membahas pencegahan penyebaran wabah Covid-19 di tempat-tempat fasilitas umum di DIY seperti bandara, stasiun dan terminal kali ini dipimpin langsung Ketua Komisi C, Arif Setiadi.
Dia didampingi wakil dan sekretaris Gimmy Rusdin Sinaga dan Suparja serta anggotanya yaitu Ispriyatun Katir Triatmojo, Novida Kartika Hadhi, Wahyu Pradana Ade Putra, Amir Syarifudin, Sadar Narima, Purwanto, Sutiyo, Lilik Syaiful Ahmad dan Agus Sumaryanto. Hadir pula Wakil Ketua DPRD DIY, Suharwanta dan Anton Prabu Semendawai.
Menurut Tavip inilah pentingnya perbaikan protokol transportasi terutama mengantisipasi masuknya pemudik dari daerah-daerah lain yang punya akses penerbangan langsung dari China di antaranya Medan, Batam, Jakarta Denpasar, Manado dan Makassar.
Sesuai arahan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, pemudik yang sudah masuk DIY tetap harus diperlakukan secara manusiawi. “Tidak mungkin kita suruh balik,” kata Tavip kepada wartawan.
Persoalan lain, kata dia, Dishub DIY belum masuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DIY. Ini menyulitkan sehingga tidak bisa bergerak leluasa di lapangan.
Ketua Komis C DPRD DIY, Arif Setiadi. (sholihul hadi/koranbernas.id)
Mendengar itu, Gimmy Rusdin heran sekaligus kecewa. Dia langsung mendesak Dishub segera dimasukkan struktur gugus tugas.
“Dinas Perhubungan DIY harus dilibatkan secara langsung. Anggaran tidak masalah. Tapi jangan lupa tetap pakai alat pelindung diri, silakan maksimalkan alat yang ada,” sambung Suparja.
Bahkan Ketua Komisi C DPRD DIY, Arif Setiadi, menegaskan Dishub merupakan sektor vital pencegahan Covid-19 karena berkaitan langsung dengan pergerakan manusia. “Peran Dinas Perhubungan DIY belum maksimal karena regulasi,” kata Arif.
Komisi C sepakat Dishub harus berperan maksimal meminimalisasi penyebaran virus Corona. Titik-titik pergerakan mulai dari bandara, stasiun dan terminal harus terpantau sesuai protokol penanganan Covid-19.
Mengenai redesain APBD DIY 2020 sudah disiapkan Rp 640 juta ditambah Rp 7 miliar untuk mendirikan posko kesehatan. (sol)