Tangani Covid-19, Sleman Anggarkan Rp 105 Miliar

Tangani Covid-19, Sleman Anggarkan Rp 105 Miliar

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Wabah virus Corona atau Covid-19 yang terjadi di Indonesia termasuk di Sleman menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat untuk melakukan langkah-langkah penanganan guna menekan penyebaran virus maupun meminimalisasi dampak negatif yang ditimbulkan.

"Pemkab Sleman menyiapkan anggaran pengendalian dan penanganan Covid-19 sebesar Rp 105 miliar, alokasi terbesar untuk bidang kesehatan. Saat ini sudah terrealisasi Rp 80 miliar," kata Harda Kiswaya, Pj Sekda Sleman, Selasa (7/4/2020).

Selain menyiapkan anggaran Pemkab Sleman juga membentuk gugus tugas penanganan Covid-19 yang diketuai Bupati Sleman dan Sekda sebagai Ketua pelaksana harian, berdasarkan Keputusan Bupati Sleman Nomor 19.2/Kep.KDH/A/2020.

Untuk percepatan pengendalian penanganan Covid-19 dibentuk gugus tugas di kecamatan dan desa dengan surat nomor Surat Nomor 443/00868 tentang Pembentukan Gugus Tugas Tingkat Kecamatan dan Tingkat Desa.

Masa Tanggap Darurat Covid-19 diputuskan berdasarkan KepBup Nomor 23/Kep.KDH/A/2020 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana COVID-19 di Kabupaten Sleman. "Pendataan terhadap status pasien dan updating dilakukan setiap hari pukul 16:00," kata Harda.

Harda menambahkan Pemkab Sleman juga menyiapkan fasilitas kesehatan 24 jam dengan nomor telepon pusat informasi 0878 1999 3434, 0821 3939 7473 dan emergency call (0274) 860 9000.

Kabupaten ini menyiapkan 11 rumah sakit (RS) dari 27 RS di Sleman menjadi RS Rujukan Covid-19 serta mempercepat proses pengadaan APD (Alat Pelindung Diri). Jumlah dokter yang bertugas di Sleman 800 orang dan perawat 5.000 orang

Menurut Harda, Pemkab Sleman menyiapkan Jadup melalui SE Nomor 440/00904 tentang Pemberian Jaminan Hidup bagi Pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, PDP dan ODP yang masuk kriteria miskin atau rentan yang sudah masuk isolasi. Jaminan hidup itu besarnya Rp 45 ribu per orang per hari.

Gugus Tugas melakukan pendataan pemudik, data per 6 April 2020 pukul 15:30 total pemudik mencapai 4.542 orang.

"Pemudik yang datang harus periksa di faskes terdekat. Dari hasil pemeriksaan, memperoleh dokumen telah periksa bila termasuk Orang Tanpa Gejala (OTG) maka dipersilakan karantina mandiri di rumah," ungkap Harda. (sol)