Berperan Ibarat Bak Sampah, Residu Jiwa Satgas PPA Harus Dibersihkan

Saat ini Bantul terus mengalami kemajuan untuk menuju Kabupaten Layak Anak (KLA).

Berperan Ibarat Bak Sampah, Residu Jiwa Satgas PPA Harus Dibersihkan
Peserta self healing dan silaturahmi Satgas PPA Kabupaten Bantul foto dengan bupati. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Mengawali tahun 2024, Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Bantul melaksanakan self healing dan silaturahmi di Home Stay Mbah Mul Mangunan Dlingo, Sabtu (6/1/2/2024) sore.

Dibuka Bupati H Abdul Halim Muslih dan dihadiri Kepala Dinas DP3PPKB Bantul, Ninik Istitarini beserta jajaran terkait, kegiatan itu diisi materi psikologi dan motivasi. Hari berikutnya, Minggu (7/1/2024), dilanjutkan outbound di obyek Banyu Gemlinding Klaten Jawa Tengah.

Ketua Satgas PPA Kabupaten Bantul, M Zainul Zain S Ag, mengatakan kegiatan tersebut diharapkan menjadi pembersih terhadap residu yang mungkin menempel dalam diri dan jiwa petugas Satgas PPA dalam ketugasanya selama setahun terakhir. Beragam kasus yang harus dijangkau dan ditangani.

“Jadi Satgas PPA ini ibaratnya bak sampah menampung berbagai permasalahan. Yang tidak jarang itu menempel di dalam pikiran, jiwa dan diri anggota satgas. Maka kegiatan ini diharapkan menjadi detox, agar permasalahan tersebut hilang dan menyambut tugas di tahun 2024 dengan jiwa yang baru, semangat baru. Outbound dimaksudkan untuk memupuk kebersamaan dan kerja sama antar-Satgas PPA yang ketugasannya tidak bisa berdiri sendiri,” kata Zainul.

Outbound Satgas PPA Kabupaten Bantul di obyek wisata Banyu Gemlinding Klaten. (istimewa)

Kegiatan baru pertama kali dilakukan dan memperoleh dukungan dari Bank BPD DIY Cabang Bantul serta Dinas DP3PPKB. Diharapkan acara seperti ini akan menjadi agenda tahunan ke depan.

Hingga saat ini, lanjut Zainul, Satgas PPA dalam ketugasan tahun 2023 mereka sudah melakukan sosialisasi kampung ramah anak di 300 pedukuhan. Jumlah ini baru sepertiga dari total pedukuhan di Bantul.

“Yang dua pertiga kami rencanakan selesai sosialisasi di tahun 2024,” kata Zainul. Diharapkan semua pedukuhan akan menjadi kampung ramah anak, lingkungannya mendukung tumbuh kembang anak secara aman dan nyaman.

Sedangkan Bupati Abdul Halim Muslih mengatakan saat ini Bantul terus mengalami kemajuan untuk menuju Kabupaten Layak Anak (KLA). Bantul sekarang pada level utama dan satu level lagi bisa naik ke KLA.

ARTIKEL LAINNYA: Anggota DPD RI Hafidh Asrom Ingin Dorong Perluasan Beasiswa Perguruan Tinggi

“Dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia yang mencapai level utama baru lima kabupaten termasuk Bantul. Sedangkan level KLA atau paripurna hingga saat ini belum ada. Pencapaian sampai level utama berkat kerja keras dan dukungan berbagai pihak, termasuk peran dari Satgas PPA Kabupaten Bantul,” kata bupati.

Kabupaten yang layak anak dan ramah perempuan, lanjutnya, tentu memiliki peran yang besar bagi penyiapan generasi masa depan bangsa dari anak-anak Bantul.

“Hal yang ingin dicapai atau dampak yang diinginkan adalah menurunnya angka pernikahan anak, kekerasan terhadap anak, angka kekerasan terhadap perempuan dan meningkatnya Indeks Perlindungan Anak,” katanya.  (*)