Tangan Alumni Teknik Mesin Ini Cekatan Memoles Sepatu
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN—Seorang pemuda berpenampilan rapi,
duduk di lantai di sudut Gedung DPRD Kebumen sedang membersihkan beberapa
pasang sepatu. Mengenakan baju lengan panjang, celana panjang dan sepatu kulit
yang terlihat bersih, tangannya cekatan dan tidak canggung menyemir sepatu
milik orang lain.
Ya dia
Sugeng Supriyanto (29) warga Desa Kedawung, Kecamatan Pejagoan, Kebumen yang berprofesi
sebagai tukang semir sepatu. Pelanggannya PNS di beberapa kantor di Kota
Kebumen.
Berbekal
beberapa kaleng semir sepatu, sikat sepatu dan kain, saban hari Sugeng menjual
jasa dari satu kantor ke kantor lain.
“Saya mulai
menjadi tukang semir sepatu tahun 2016, setelah kontrak kerja di sebuah pabrik
di Cikarang tidak diperpanjang,“ kata Sugeng, alumni tehnik otomotif sebuah SMK
swasta di Kota Kebumen menceritakan kisahnya kepada koranbernas.id, Kamis (23/7/2020).
Pekerjaan
sebagai tukang sepatu, ia jalani dari hari ke hari. Uang jasa Rp 2000 – Rp 3000
per pasang, ia kumpulkan dari pelanggannya. Cukup banyak pelangganya yang membayar jasa lebih banyak
dibanding dengan harga jasa yang diminta.
Pelanggannya
yang membayar lebih banyak, umumnya kaum perempuan atau yang punya jabatan di
sebuah kantor.
Mahasiswa
sebuah sekolah tinggi tehnologi swasta di Kota Kebumen, yang sedang mengajukan proprosal skripsi untuk syarat merampungkan kuliahnya di
Fakultas Tehnik Industri ini sadar harus tetap menjaga penampilannya, meskipun pekerjaannya tukang
semir sepatu.
“Berpakaian
rapi sama dengan menghargai diri sendiri,“ kata Sugeng.
Sugeng tidak
hanya menjadi penyemir sepatu untuk mencari nafkah. Di rumahnya, yang jaraknya
kurang dari 3 KM dari Kota Kebumen, ia menerima perbaikan sepatu dan retsleting jaket. Masa menjelang lebaran,
ia juga berjualan baju.
“Saya tidak
malu mencari rezeki seperti yang saya jalani,“ kata pemuda lajang ini.
Beberapa
pengguna jasanya mengaku puas dengan hasil kerja Sugeng. Seperti diungkapkan
Pricilia, yang baru kali pertama menggunakan jasa Sugeng mengaku puas.
“Jadi bersih
dan mengkilap. Terima kasih ya,“ kata
wanita yang biasa dipanggil Lie sembari menyodorkan lembaran uang kepada
Sugeng. (SM)