Kenny G dan eaJ Park, Magnet Prambanan Jazz Festival 2025
Penampilan eaJ Park menghadirkan warna baru. Penyanyi dan penulis lagu Korea-Amerika ini tampil selama dua hari sebagai headliner dan menjanjikan pengalaman berbeda
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Dua nama besar jadi pusat perhatian dalam penyelenggaraan Prambanan Jazz Festival 2025 yang berlangsung di kompleks Candi Prambanan pada 4–6 Juli. Kenny G, legenda jazz dunia, dan eaJ Park, solois Korea-Amerika, menjadi headliner yang berhasil menyihir ribuan pasang mata di tengah kemegahan situs warisan budaya UNESCO tersebut.
Kenny G bukanlah nama asing bagi Prambanan Jazz. Musisi yang dikenal lewat permainan saksofonnya ini adalah ikon dari edisi pertama Prambanan Jazz pada 2015. Kembalinya ia ke panggung Candi Prambanan tahun ini menjadi simbol perjalanan panjang festival menuju tahun ke-11.
“Setelah satu dekade, kami ingin mengingatkan kembali pada sejarah awal festival ini. Kenny G bukan hanya tampil, tapi menjadi bagian dari sejarah Prambanan Jazz,” ujar Anas Syahrul Alimi, Founder sekaligus Direktur Prambanan Jazz saat konferensi pers pada Kamis (3/7/2025) di ARTOTEL Suites Bianti.
Sementara itu, penampilan eaJ Park menghadirkan warna baru. Penyanyi dan penulis lagu Korea-Amerika ini tampil selama dua hari sebagai headliner dan menjanjikan pengalaman berbeda.
“Ini pertama kalinya saya menjadi headliner di festival. Saya sangat bersyukur dan telah berlatih serius selama tiga bulan untuk ini,” ungkap eaJ.
eaJ tidak hanya menyuguhkan lagu-lagunya dalam aransemen baru, tetapi juga membawa kejutan melalui kostum khusus yang dirancang bersama sebuah rumah mode.
“Saya dengar ada dress code, jadi saya siapkan kejutan untuk kostum. Akan saya umumkan di media sosial,” katanya, sembari tersenyum penuh teka-teki.
Menurut Anas, kehadiran eaJ adalah bentuk dari perluasan jangkauan Prambanan Jazz ke generasi muda global.
“eaJ adalah simbol lintas budaya. Musiknya kuat, personal, dan punya daya jangkau internasional. Dia pernah kolaborasi dengan berbagai genre musisi. Ini cara kami menjangkau audiens yang lebih luas," imbuhnya.
Lebih dari itu, kehadiran dua nama besar ini bukan hanya soal musik, tapi juga kekuatan promosi organik.
“Kami tidak minta mereka promosi. Cukup mereka tampil dan unggah pengalaman mereka di media sosial, itu sudah sangat kuat untuk branding Prambanan dan Indonesia,” jelas Anas.
CEO Rajawali Indonesia, Tovic Raharja, menambahkan bahwa pemilihan artis internasional dan penguatan platform musisi muda menjadi strategi festival agar tetap relevan lintas generasi.
“Tahun ini kami tidak hanya membawa Kenny G dan eaJ. Kami juga menghadirkan panggung I’m Jazz a Kids sebagai ruang regenerasi. Mereka kami kurasi dan kembangkan agar bisa bersaing secara kreatif di industri musik tanah air,” jelasnya.
Dengan total 60 ribu pengunjung, serta dukungan kolaboratif dari pelaku UMKM, seniman seperti Indieguerillas, Prambanan Jazz 2025 berhasil memperkuat posisinya sebagai festival musik berkelas dunia dengan dampak ekonomi dan budaya yang luas. (*)