SMA N 1 Temon Memberikan Solusi Soft Skill bagi Siswanya

SMA N 1 Temon Memberikan Solusi Soft Skill bagi Siswanya

KORANBERNAS.ID, KULONPROGO -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kulonprogo bersama Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Justicia Computer menandatangani nota kesepahaman dengan SMAN 1 Temon Kulonprogo. Yakni kesepakatan untuk membangun pendidikan yang mengedepankan soft skill bagi siswa didik.

Penandatanganan dilakukan Kepala Sekolah SMA N 1 Temon, Totok Setyadi, bersama Ifah Mufidati dan Sigit Prasetyo, disaksikan Rudy Prakanto, Kamis (1/7/2021), di Aula SMA N 1 Temon, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

“Kerja sama ini dapat terjadi karena para pihak berkomitmen untuk bersama membangun pendidikan dengan mengedepankan soft skill bagi siswanya. Terobosan ini sangat penting agar antara dunia akademisi berkolaborasi dengan industri dunia usaha kerja yang sebelumnya ada di SMK,” kata Totok Setyadi.

Sehingga, lanjut Totok, diharapkan dapat menciptakan pola pikir yang lebih luas dibandingkan jika hanya belajar di dalam kelas saja, khususnya siswa SMA.

Menurut Totok Setyadi, acara tersebut sebenarnya juga mengundang Sekolah Vokasi UGM dan Dinas Lingkungan Hidup Kulonprogo. Karena alasan pandemic zona merah pandemi Covid-19, kedua instansi tersebut memohon ijin tidak dapat hadir.

Hadir dalam acara tersebut Kepala Balai Dikmen Kulonprogo Rudy Prakanto, Kepala Dinas Perindag Ifah Nufidati, Manajer LKP Justicia Computer Sigit Prasetyo, Pengawas Pembina SMA Negeri 1 Temon Dra Sri Rahayu, dan Komite Sekolah Drs Joko Susilo.

Kepala Balai Dikmen Kabupaten Kulonprogo, Rudy Prakanto, mengatakan dengan adanya kerja sama ini dapat menghebatkan soft skill siswa dan mengembangkan “empat set”. Yakni, mindset, hardset, skill set, dan technical set.

 “Zaman semakin maju dan teknologi semakin berkembang. Proses pendidikan pun harus mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan teknologi,” ujarnya.

Sedangkan Kepala Disperindag Kulonprogo, Ifah Mufidati, menyatakan kerja sama ini dapat membangun generasi milenial yang memiliki daya saing baik dalam dunia usaha maupun dunia industri.

“Program yang ada dalam pembinaan generasi muda di dinas kami berupa pelatihan dan bantuan peralatan,” ujarnya.

Nazarudin, salah satu guru di SMA N 1 Temon, menyambut baik kerja sama antara sekolah dengan lembaga lain yang dapat meningkatkan ketrampilan bagi siswa SMA N 1 Temon kelak. (*)