Siapa Bermain di Balik Proyek DAK?

Siapa Bermain di Balik Proyek DAK?

KORANBERNAS.ID -- Proyek rehabilitasi puluhan Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Klaten dengan anggaran bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2019 diduga menjadi ajang permainan sejumlah pihak.

Ini karena proyek bernilai miliaran rupiah itu dilaksanakan secara diam-diam dan diduga menyalahi aturan.

Sesuai ketentuan, seluruh kegiatan harus dilaksanakan secara swakelola oleh pihak sekolah, namun kenyataan di lapangan hampir semua sekolah penerima proyek menyerahkan pekerjaan itu ke pihak ketiga atau diborongkan.

Informasi yang dihimpun di lapangan, terdapat beberapa alasan mengapa pemborong ikut mengerjakan proyek tersebut.

Di antaranya karena ditunjuk oleh pihak sekolah dan komite sekolah atau karena kebetulan memiliki hubungan dengan pihak pemborong.

"Misalnya pemborong itu masih saudara dari kepala sekolah atau karena mitra kerja sekolah," kata seorang sumber resmi di salah satu SDN penerima proyek DAK SD 2019.

Beberapa pemborong saat dikonfirmasi melalui telepon maupun bertatap muka langsung, kepada koranbernas.id mengakui ikut mengerjakan program DAK 2019 karena disuruh pihak sekolah dan komite sekolah.

"Jujur saya bukan panitia pembangunan sekolah (P2S). Tetapi saya ikut menggarap karena ditunjuk," ujar pemborong tersebut.

Dari sumber lain disebutkan, mereka yang mengerjakan proyek DAK 2019 merupakan orang-orang lama yang dari tahun ke tahun selalu mengerjakan proyek di lingkungan Dinas Pendidikan.

"Yang garap orang-orang lama kok, Mas," ujarnya tidak menjelaskan siapa yang dimaksud.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Klaten, Wahyu, mengatakan kegiatan DAK SD 2019 seluruhnya dilaksanakan secara swakelola oleh P2S (Panitia Pembangunan Sekolah).

Pernyataan mantan Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Jogonalan itu justru berbeda dengan yang dikemukakan beberapa pemborong.

Sekretaris Dinas Pendidikan Klaten, Sri Nugroho, saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis menjawab seluruh sekolah telah diinstruksikan melaksanakan kegiatan DAK secara swakelola.

Apabila di lapangan ada pihak ketiga, pihaknya tidak pernah menginstruksikan.

Berdasarkan data, DAK SD 2019 sasarannya 52 sekolah. Jenis kegiatan berupa rehab ruang kelas dengan tingkat kerusakan sedang dan berat beserta perabotnya di  28 SD.

Kemudian, rehab toilet siswa di 10 SD, pembangunan ruang kelas baru beserta perabotnya 6 SD, pembangunan ruang pusat sumber pendidikan inklusi 4 SD dan pembangunan toilet beserta perabotnya di 4 SD. (sol)