Rumah Keluarga Difabel di Sleman Kebakaran

Rumah Keluarga Difabel di Sleman Kebakaran

KORANBERNAS.ID,SLEMAN--Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo beserta rombongan datang untuk melihat rumah Yuni dan Suyanto, di Watulangkah Ambarketawang Gamping. Rumah pasangan difabel tersebut habis dilalap si jago merah pada Minggu (14/11/2021). Kondisi rumah yang sebelumnya berdiri dengan material semi permanen itu, membuatnya tidak ada ruang atau badan rumah yang tersisa.

"Saya dengar (kebakaran) pas hari kejadian itu. Dan hari ini saya datang untuk melihat dan memberikan bantuan dari Pemkab Sleman agar bisa membantu keluarga kurang beruntung ini," ungkap Kustini, Senin (15/11/2021).

Kustini mengaku prihatin dengan kejadian kebakaran yang menimpa keluarga Yuni dan Yanto tersebut. Pasalnya keduanya memiliki keterbatasan di mana Yuni menderita tunagrahita, sedangkan suaminya Yanto, menderita tunawicara.

Yang membuat Kustini kagum, adalah keinginan keduanya untuk hidup mandiri hingga membuat rumah semi permanen yang berada persis di samping rumah orang tuanya.

"Beliau ini termasuk orang yang kreatif termasuk memiliki keinginan untuk hidup mandiri dengan membangun rumah ini. Ya sayangnya dapat musibah seperti ini. Tapi saya salut dengan kegigihan beliau berdua dalam menjalani hidup ini meski dalam keterbatasan," kata Kustini.

Untuk meringankan keluarga kecil dengan satu anak laki-laki tersebut, Kustini menyerahkan bantuan sembako. Selain itu, Pemkab Sleman juga memberikan bantuan bedah rumah agar keluarga tersebut bisa mendirikan rumah layak huni.

"Tadi sudah dirembug dari Kalurahan, Kapanewon dan PU. Kebetulan beliau berdua juga punya tanah di Mancasan. Nanti akan dibantu agar bisa bangun rumah di sana. Rumah yang layak huni dan tentunya punya kamar mandi. Soalnya di rumah yang terbakar ini tidak ada kamar mandinya," terang Kustini.

Belajar dari kejadian tersebut, Kustini mengingatkan masyarakat akan bahaya kebakaran.

"Kalau bisa saat masak jangan sampai ditinggal. Karena bahaya sekali itu. Dan juga jangan sampai daya dari pada listrik melebihi dari kapasitas, itu bisa terjadi korslet," tambah Kustini.

Sementara, Kepala Dukuh Watulangkah, Slamet membenarkan keluarga difabel tersebut memang tinggal di rumah yang tidak layak huni.

"Setelah kejadian itu saya dan warga setempat menggalang donasi untuk memberikan bantuan swadaya dari masyarakat untuk mereka. Dan alhamdulilah, hari ini Bupati juga memberikan bantuan yang sangat membantu untuk keluarga ini," pungkas Slamet. (*)