Pejuang Lingkungan Gelar Upacara Bendera di Lautan Sampah

Pejuang Lingkungan Gelar Upacara Bendera di Lautan Sampah

KORANBERNAS.ID -- Lebih dari 300 warga melakukan upacara bendera di antara tumpukan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (17/8/2019).

Warga yang terdiri dari masyarakat setempat, komunitas dan pejuang lingkungan hidup dengan khidmat memberikan penghormatan kepada sang saka merah putih. Bau yang menyengat tidak menyurutkan kekhidmatan mereka.

Tidak seperti peserta upacara yang pada umumnya berseragam, peserta upacara di TPST Piyungan ini hanya menggunakan pakaian sehari-hari saat mengolah sampah, kaos berwarna warni dan sepatu boot. Beberapa peserta upacara justru menggunakan sandal jepit dan celana pendek. Satu yang seragam dari semua peserta, yaitu semangat persatuan dalam kemerdekaan.

Maryono, Ketua Komunitas Pemulung Mardiko, seusai upacara menyatakan setelah tiga tahun merencanakan upacara dilautan sampah, baru tahun ini bisa terlaksana. 

"Ide ini sudah tiga tahun lalu, cuma karena tahun ini kami dibantu oleh polda jadi bisa maksimal persiapannya," papar Maryono.

Tak hanya upacara bendera, pemulung dan warga sekitar berinisiatif menggelar cek kesehatan gratis dan beberapa lomba untuk memeriahkan peringatan HUT RI di kawasan tersebut.

Maryono melanjutkan, rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat mempererat persatuan dan kesatuan warga dan pemulung. Dia menambahkan bahwa esensi kemerdekaan yang sesungguhnya bagi teman-temannya adalah bisa mentas dari bergumul dengan sampah setiap hari.

"Bisa memiliki usaha sendiri diluar sampah adalah kemerdekaan buat kami para pejuang lingkungan, entah jadi penjual pecel lele, berdagang sayur dan lain sebagainya," tutur Maryanto.

Upacara ini dipimpin langsung Kasubdit Bintibsos Ditbinmas Polda DIY AKBP Sinungwati, SK., M.IP., sedangkan selaku komandan upacara Brigadir Yusuf. 10 tim dari Polda DIY melatih pemulung dan warga untuk bisa melaksanakan upacara bendera. Latihan dilakukan hanya tiga kali.

Sinung menambahkan, kegiatan ini sebagai salah satu program Tim Senyum Polda DIY. Tak hanya membantu pelaksanaan upacara, mereka juga menggelar pengajian, bakti sosial dan memberikan motivasi pada pemulung dan warga TPST Piyungan sejak 2018 lalu.

"Kami sangat bangga warga punya rasa nasionalisme tanpa harus dikejar-kejar. selain mempererat persatuan, diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan rasa cinta tanah air dan kegotongroyongan," pungkasnya.(yve)