Seorang Pedagang Terjungkal di Jalur Maut, Dampak Pemadaman Lampu Penerangan Jalan

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO – Seorang pedagang sayur  mengalami luka-luka akibat kecelakaan terjungkal di alur tengkorak Desa Cengkawak atau Jalan Purworejo-Yogyakarta), Minggu (11/7/2021) pukul 04:30.

“Pagi tadi sudah ada korban jatuh, seorang pedagang sayur terjungkal ngrolak (jatuh di tepi jalan aspal-red),” ungkap Tri Joko Pranoto, Ketua LSM Komunitas Masyarakat Peduli Purworejo.

Menurut dia, masyarakat Purworejo khususnya pedagang sayuran yang mengais rezeki di pagi buta mengeluhkan pemadaman Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU). Pada dini hari saat suasana gelap para pedagang pasar Suronegaran sudah beraktivitas.

“Pedagang itu pejuang menyiapkan kebutuhan hidup untuk melawan Covid, menjaga kualitas imun dengan menjajakan bahan makanan cukup begizi dan bernutrisi. Tubuh kalau tidak terpenuhi asupan gizinya, imun bisa turun,” jelas Menot, sapaan akrab Tri Joko Pranoto.

Padamnya LPJU, lanjutnya, otomatis mengganggu aktivitas pedagang. Mungkin bagi masyarakat yang belum pernah keluar rumah dini hari tidak ada masalah dengan padamnya LPJU.

Tetapi bagi masyarakat yang harus mulai beraktivitas dini hari guna menyiapkan bahan kebutuhan pokok, merasa sangat terganggu.

“Saya prihatin suasana lingkungan pasar pagi Suronegaran gelap. Mereka itu lalu lalang menyiapkan kebutuhan pangan untuk keperluan perang melawan Covid,” tambahnya.

Dwi Budi, pengelola Pasar Pagi Suronegaran menyatakan benar adanya pemadaman LPJU di sekitar pasar. Namun demikian masih ada penerangan di dalam pasar.

“Penerangan jalan di sekitar pasar dimatikan, Pasar pagi Suronegaran memang gelap. Dengan pemadaman lampu tersebut aktivitas pasar terganggu,” kata Dwi.

Kabag Humas dan Protokol Sekda Kabupaten Purworejo, Rita Purnama, menyatakan benar adanya pemadaman LPJU.

“Pemadaman LPJU itu untuk membatasi kegiatan masyarakat sesuai aturan PPKM Darurat, harapannya agar masyarakat tidak keluar rumah,” katanya melalui pesan singkat kepada koranbernas.id. (*)