Polri Buka Lahan Pertanian Baru 7,2 Hektar di Bantul
Lahan tersebut merupakan area wedikengser aliran Sungai Progo.
Sariyati Wijaya 
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Sebagai wujud komitmen dan dukungan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terhadap program ketahanan pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama Polres Bantul membuka lahan pertanian baru seluas 7,2 hektar di Dusun Ngentak Kalurahan Poncosari Srandakan Bantul.
Lahan tersebut merupakan area wedikengser yakni tanah yang terletak di sepanjang aliran sungai yang bentuk, sifat dan fungsinya selalu berubah-ubah sesuai situasi dan kondisi alamnya. Wedikengser itu berada di tepi Sungai Progo.
Wedikengser selanjutnya diolah menjadi lahan pertanian setelah sebelumnya dimanfaatkan sebagai lokasi tambang pasir dan bekas tanahnya bergelombang. Hasil pengolahan lahan dilakukan penanaman perdana, Rabu (5/6/2024).
Tampak hadir Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih didampingi Kombes Pol Idham Mahdi SIK MAP selaku Dir Reskrimsus Polda DIY, Kombes Pol Nugroho Arianto SIK (Kabid Humas Polda DIY), AKBP Michael R Risakotta SH SIK (Kapolres Bantul), Letkol Inf Muhidin SH MIP (Dandim 0729/Bantul), Sunoto MH (Ketua Pengadilan Negeri Bantul), Joko Waluyo MSi (Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul).
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyerahan bantuan pupuk bagi petani. (istimewa)
Hadir pula Andri Winanto l MH sebagai Kasipidum Kajari Bantul, Kompol Slamet Subiyantoro SH (Kapolsek Srandakan), Kapten Inf Agung Prasetyo (Danramil 17/Srandakan), Sarjiman ME selaku Panewu Srandakan serta Mujiman selaku Ketua Kelompok Tani Pandan Asih I Dusun Ngentak.
"Kami para petani menyampaikan ucapan terima kasih lahan bekas tambang pasir diolah oleh Polri lalu diberikan ke warga. Airnya kita memakai sumur bor. Dulu penyiapan lahan selama 25 hari dengan mengerahkan delapan alat berat," kata Mujiman.
Lahan yang dioleh itu milik 85 orang dan ditanami varietas Inpari 32. Produktivitas varietas itu bisa mencapai 8,8 ton per hektar.
Kapolres mengatakan penanaman lahan baru di Kabupaten Bantul merupakan bagian tugas kepolisian membantu pemerintah meningkatkan ketahanan pangan.
Hak masyarakat
"Ketersediaan pangan perlu ditingkatkan untuk kebutuhan masyarakat. Pangan merupakan kebutuhan pokok. Ketersediaan pangan yang cukup merupakan hak bagi masyarakat. Koordinasi yang baik antara Kementerian Pertanian dengan Polri untuk mewujudkan peningkatan ketersediaan pangan," kata Kapolres.
Menurut dia, dengan adanya MoU ini Polri berperan dalam pengembangan pemanfaatan lahan guna mewujudkan peningkatan efisiensi dan penerapan teknologi pertanian yang berkelanjutan di Dusun Ngentak Kalurahan Poncosari.
Bupati Bantul menyampaikan apresiasi terhadap Polri yang telah memberikan kontribusi atas pembukaan lahan pertanian. Harapannya sinergi itu berlanjut demi tercapainya capaian pembangunan bidang pertanian dan ketahanan pangan.
"Kami berharap Bantul yang sudah ditetapkan sebagai kabupaten penyangga pangan nasional dapat terus meningkatkan program pertanian untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya dengan pemanfaatan lahan marginal dan kritis untuk optimalisasi pertanian, sesuai dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Bantul yang menjadikan pertanian menjadi sektor strategis untuk dikembangkan," katanya.
Berpikir inovatif
Dengan mengembangkan pola berfikir kreatif, inovatif dan produktif, petani mengetahui persis komoditas apa yang ditanam dan kapan harus menanam supaya pada saat panen mudah dan harganya mahal.
"Kepada seluruh komponen agar fokus mempertahankan serta meningkatkan produktivitas beras. Dengan meningkatnya produksi berarti kita mampu membangun ketahanan pangan yang kokoh di masyarakat dan petani kita dalam kondisi apapun, sehingga mampu memantapkan ketahanan pangan khususnya di Kabupaten Bantul," katanya.
Selain tanam perdana dilakukan pula penyerahan lahan dari Kapolres dan penyerahan pupuk dari bupati kepada kelompok tani. (*)
