Petani Purworejo Menangis, Hamparan Padi Siap Panen Tumbang
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO--Petani Purworejo Jawa Tengah terkejut melihat ratusan hektar tanaman padi yang siap panen tumbang, pada Kamis (9/6/2022). Akibat hujan deras yang disertai angin terjadi pada, Rabu (8/6/2022) dari sore hingga malam, berakibat menimbulkan bencana, beberapa pohon roboh mengenai jaringan listrik, menghantam rumah, batang padi tumbang di wilayah Kecamatan Ngombol dan Kecamatan Purwodadi. Dalam kondisi merugi para petani berharap adanya campurtangan pemerintah.
Desa-desa di wilayah Kecamatan Ngombol yang mengalami padi roboh adalah Desa Jombang, Briyan, Kembangkuning, Pulutan, Sruwoh, Walikoro, Candi, Ngombol, Joso, Wasiat, Laban, Tunjungan, Rasukan, Wonosari, Kuwukan, Jeruken, Tanjungrejo, dan Kalitanjung.
Sedang untuk wilayah Kecamatan Purwodadi meliputi desa Bongkot, Sukomanah, Blendung, Guyangan, Tegal Aren, Bubutan, Gesing, Nampu, dan Keponggok.
Anggota DPRD Kabupaten Purworejo dari PDIP Perjuangan, Luhur Pambudi mengatakan turut prihatin atas kerugian yang dialami petani di Kecamatan Ngombol dan Kecamatan Purworejo.
“Pemerintah daerah bisa membantu mencari solusi dan kebijakan bersama-sama masyarakat petani dan pemerintah desa bergotong royong untuk atasi robohnya pohon-pohon padi yang siap panen. Tentu kita yang di jajaran unsur pemerintah daerah di Kabupaten Purworejo berempati atas hal ini dan tentu berkoordinasi dengan OPD terkait juga dengan Bupati dan Sekda,” ujar Luhur.
“Kerugian yang dialami petani mulai dari produksi yang berkurang juga harga gabah anjlok antara Rp 1.000 sampai dengan Rp 1.500 perkilo gram. Saya memperkirakan kerugian mencapai miliaran rupiah,” jelas Anggota DPRD yang tergabung dalam Komisi III.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Purworejo, Wasit Diono membenarkan, akibat hujan angin tanggl 8 Juni 2022 ratusan hektar tanaman padi jelang panen roboh, hal ini jelas berdampak kerugian petani khususnya wilayah Kecamatan Purwodadi dan Kecamatan Ngombol, langkah dinas yaitu, hari ini, Kamis (9/6/2022) mengiventarisasi luasan dampak hujan angin. Dan mengiventarisasi para petani terdampak yg ikut program AUTP (Asuransi Usaha Tanaman Padi).
“Kami mengimbau bagi padi yang sudah usia panen untuk segera memanen padi. Kami juga menghimbau petani padi yang masih muda ikut roboh untuk dilanjari agar bisa berdiri lagi sehingga tidak gagal panen,” katanya.
Selanjutnya pihaknya melaporkan kepada Propinsi dan Kementerian Pertanian RI untuk mendapat perhatian bencana yang melanda petani Purworejo.
“Kami mengimbau para petani ikut program AUTP (Asuransi Usaha Tanaman Padi) bila ada bencana bisa mendapatkan asuransi,” sebut Wasit. (*)