Pengolahan Sampah Kapasitas 70 Ton Dibangun di Bawuran Bantul

ITF Bawuran menjadi dukungan terhadap program Bantul Bersih Sampah (Bersama) tahun 2025.

Pengolahan Sampah Kapasitas 70 Ton Dibangun di Bawuran Bantul
Peletakan batu pertama pembangunan pengolahan sampah Bawuran Bantul, Kamis (7/3/2024) sore. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Bupati Bantul Abdul Halim Muslih melakukan peletakan batu pertama (Ground Breaking) ITF pusat karbonasi Bawuran di kawasan pengolahan sampah Bawuran Dusun Sentulrejo Kalurahan Bawuran Pleret Bantul.

Tampak hadir  Assisten  II Perekonomian dan Pembangunan Setda Bantul, Fenti Yusdawati, Dirut Perumda Aneka Dharma Yuli Budi Sasongko, Sekda Agus Budi Raharjo,  Kepala DLH Bantul Bambang Purwadi,  Kepala Bappeda, Ari Budi  Nugroho,  Lurah Bawuran Supardiyono serta tamu undangan termasuk warga sekitar lokasi berjumlah 100 orang.

Lurah Supardiyono mengatakan pusat karbonasi yang ada di Bawuran akan menyelesaikan permasalahan bersama terkait sampah.

"Sampah menjadi masalah bersama bukan hanya salah satu lembaga namun seluruh lapisan masyarakat," katanya.

Keberadaan Intermadiate Treatment Facility  (ITF) di Bawuran menjadi dukungan terhadap program Pemkab Bantul yaitu Bantul Bersih Sampah (Bersama) tahun 2025.

Pelepasan burung saat seremoni peletakan batu pertama ITF Bawuran. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

"Masalah sampah selama ini kurang penataan. Harapan dengan pembangunan ini akan menyelesaikan permasalahan sampah. Juga jadi sampah positif bagi masyarakat. Ke depan direncanakan akan ada 200 ton sampah terselesaikan  di Kalurahan Bawuran," katanya.

Yuli Budi Sasongko mengatakan pembangunan ini adalah tindak lanjut atas SK Bupati Nomor 260 Tahun 2023  yang  memberikan  penugasan pada Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Aneka Dharma Bantul untuk mengelola sampah.

Pembangunannya bekerja sama dengan PT Surya Agung Enterprise (SAE) menggunakan teknologi modern dan lulus uji emisi serta tidak menimbulkan asap hitam.

Alat  tersebut, lanjut  Yuli, memiliki kapasitas 50 ton per hari dan ada pemilahan plastik dan yang lain. Jika dengan pemilahan maka kapasitas mencapai 70 ton per hari dan kapasitas akan terus ditingkatkan seiring waktu.

"Tidak hanya memilah dan membakar sampah di lokasi, tapi bagaimana keberadaan ITF Bawuran ini mampu meningkatkan potensi ekonomi baru bagi masyarakat. Dengan sinergi dan kaborasi maka bisa menjadikan Bantul yang hijau berkelanjutan,” harapnya.

ARTIKEL LAINNYA: Warga Menolak Pembangunan Pengolahan Sampah DLH Kota Yogyakarta di TPST Piyungan

Sedangkan Fenty Yusdawati yang juga Dewan Pengawas Perumda mengatakan mulai tahun 2024 tidak lagi membuang sampah ke TPST Piyungan.

"Maka sekarang Bantul Bersama melakukan langkah mengolah sampah dari hulu. Dan dengan adanya peletakan batu pertama ini maka Perumda Aneka Dharma harus merencanakan dan melaksanakan program dengan baik. April target agar bisa dioperasikan," kata Fenti.

Dia berharap pembangunan ITF bisa membantu perekonomian warga sekitar.

Bupati Bantul mengatakan TPST Piyungan tutup secara permanen pada April 2024. Pemkab Bantul terus meningkatkan kapasitas agar segera mandiri mengelola sampah Bantul.

"Bersama kalurahan se Bantul bekerja dan berjuang secara keras agar masalah sampah ditangani mulai dari hulu yakni rumah tangga, padukuhan sehingga sampah yang keluar dari kalurahan sudah dikelola. Maka ini meminimalisir timbunan-timbunan sampah," kata bupati.

Sebelum di Bawuran, dirinya telah meresmikan ITF Pasar Niten  dengan kapasitas pengolahan 5 ton per hari. Pada hari yang sama juga dilaksanakan pembangunan TPST Modalan Banguntapan dengan kapasitas 40 ton. Sedang dibangun pula TPST Dingkikan Sedayu dengan kapasitas 40 ton.

Begitu pula beberapa kalurahan sedang mempersiapan TPST pada level kalurahan. Dengan fakta seperti ini optimistis tahun 2025 Bantul bersih sampah. "Sampah akan diolah juga jadi kompos, furniture hingga tenaga listrik selain program pemilahan sampah. Ini akan memberi dampak positif bagi masyarakat," katanya. (*)