Pemkab Klaten Meraih 13 Penghargaan dari Pemerintah Pusat

Menurut bupati, prestasi yang diraih itu merupakan kerja keras semua.

Pemkab Klaten Meraih 13 Penghargaan dari Pemerintah Pusat
Bupati Klaten Sri Mulyani memberikan sambutan pada Rakorlak Triwulan IV di Pendopo Grha Bung Karno Jalan By Pass Klaten, Kamis (14/12/2023). (masal gurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten pada tahun 2023 meraih banyak penghargaan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Sebanyak 13 penghargaan diperoleh dari Pemerintah Pusat. Menanggapi hal itu, Bupati Klaten Sri Mulyani mengungkapkan patut disyukuri dan merasa bangga.

"Kita bangga karena kerja kita ada hasilnya. Insya Allah dari prestasi yang kita peroleh ada dampak positif atau manfaatnya untuk masyarakat," katanya pada Rapat Koordinasi Pelaksanaan  Kegiatan (Rakorlak) Triwulan IV di Pendopo Grha Bung Karno Jalan By Pass Klaten, Kamis (14/12/2023).

Menurut bupati, prestasi yang diraih itu merupakan kerja keras semua. Dari 13 penghargaan yang diperoleh dari Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian Dalam Negeri. Di antaranya, Program Matur Dokter dan Beras Rojolele.

ARTIKEL LAINNYA: Penyerapan Anggaran Tahun 2023 Pemkab Klaten Sesuai Target, Bupati: Luar Biasa

Beras Rojolele, kata Bupati, sudah ada sejak nenek moyang. Namun, kerja sama Pemkab Klaten dengan Batan berhasil melahirkan varietas baru bernama Srinar dan Srinuk yang mendapat penghargaan Innovative Government Award (IGA).

"Kita selalu menggaungkannya dengan membuat kebijakan. Kalau beras Rojolele dibeli oleh ASN seharga Rp 13 ribu per kilogramnya, tapi yang di luar ASN sudah dijual dengan harga Rp 20 ribu hingga Rp 23 ribu per kilogram. Memang, pro-kontra atas kebijakan ini ada,” ujar bupati.

Selain itu, Kabupaten Klaten juga mendapat penghargaan Kabupaten/Kota Sehat. Dari 525 Kabupaten/kota, 70 Kabupaten/Kota se Indonesia yang mendapatkan penghargaan, termasuk Klaten.

Tahun ini, angka kemiskinan di Kabupaten Klaten turun. Sedangkan angka stunting justru naik. Kondisi ini, kata bupati, perlu di evaluasi tahun depan. Sebab presiden sudah menargetkan angka stunting turun pada tahun 2024. (*)