Pemerintah Menetapkan Libur Lebaran Sepuluh Hari, Sleman Siap Menyambut Wisatawan

Pemerintah Menetapkan Libur Lebaran Sepuluh Hari, Sleman Siap Menyambut Wisatawan

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Pemerintah Pusat menetapkan libur Lebaran Idul Fitri 1443 H dan cuti bersama sepuluh hari. Kemudian, memperbolehkan mudik dan melonggarkan syarat bagi pelaku perjalanan. Libur cuti bersama Hari Raya Idul Fitri tersebut merupakan angin segar bagi pergerakan sektor pariwisata di Kabupaten Sleman.

Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman memprediksi libur Lebaran tahun ini angka kunjungan wisatawan ke destinasi wisata bakal meningkat signifikan.

"Optimisme ada. Pemerintah tiba-tiba menetapkan ada libur sepuluh hari. Itu pasti ada pengaruh luar biasa ke sektor pariwisata. Kami ingin menyiapkan itu. Sleman ingin menjadi tuan rumah yang bertanggung jawab untuk siapa pun yang akan datang, terutama wisatawan," kata Suparmono, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman , Kamis (14/4/2022).

Untuk menyambut wisatawan, Suparmono mengaku akan bekerja sama dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya demi mewujudkan pariwisata yang bertanggung jawab atau Responsible Tourism.

Menurut Suparmono, tahun ini, optimisme kebangkitan pariwisata bukan tanpa alasan. Karena pada libur Natal 2021 dan tahun baru 2022yang tidak berlangsung lama ternyata memiliki pengaruh cukup besar. Apalagi, tahun ini program vaksinasi hampir selesai, tentu akan mampu meningkatkan geliat sektor wisata yang luar biasa.

"Angka kunjungan wisatawan di Kabupaten Sleman pada bulan Januari hingga Maret 2022 ini tercatat 1.096.000 kunjungan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp 61,8 miliar atau 29,8 persen dari target tahun ini Rp 207 miliar," kata Suparmono.

Jika dibandingkan triwulan pertama (Januari-Maret) tahun 2021 maka angkanya mengalami kenaikan hingga 181 persen.

"Jadi, kalau melihat angka-angka ini optimisme pasti ada. Makanya, kita siap-siap syukuran nanti di libur sepuluh hari (lebaran). Itu pasti luar biasa. Tapi, apapun optimisme ini, kita harus menjadi tuan rumah yang bertanggung jawab untuk semua kunjungan di Kabupaten Sleman," kata Suparmono.

Pada 12 April ini, lanjut Suparmono, okupansi beberapa hotel untuk libur lebaran dan cuti bersama sudah mencapai 40 persen dan diperkirakan akan terus meningkat.

Sejumlah destinasi wisata dan pengelola desa wisata juga telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut gelombang wisatawan.

Misalnya, studio alam Gamplong men-seting 40 persen perubahan spot baru, kemudian Jogja Bay melakukan renovasi lingkungan. Tebing Breksi memulai dengan pasar raya Ramadan.

Kawasan wisata Kaliurang diagendakan tanggal 30 April akan digelar festival lampion dengan tema baru yang didesain menarik untuk pengunjung.

"Untuk kawasan wisata yang masih ditutup karena aktivitas Merapi, seperti Bukit Klangon, Bunker Kaliadem, dan Mbah Maridjan, kami masih akan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Sleman dan lembaga terkait. Apakah keamanannya sudah kondusif untuk dapat beroperasional kembali atau belum," kata Suparmono.

Pihaknya siap memberikan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan  yang berkunjung ke destinasi wisata dan akan berkomitmen  menjadi tuan rumah yang bertanggung jawab. Kegiatan pariwisata merupakan satu ekosistem, sehingga semua elemen harus bertanggung jawab.

"Upaya yang sudah dilaksanakan antara lain membentuk tim monitoring dari seluruh staf Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman  yang akan bertugas  melakukan pengecekan dan  pengawasan terhadap pengelola destinasi pariwisata maupun usaha jasa pariwisata dalam kesiapan dan konsistensinya menerapkan  protokol kesehatan di lingkungannya selama libur lebaran tahun 2022," kata Suparmono. (*)