Musdessus Ketahanan Pangan Pundungan Juwiring untuk Swasembada Pangan
KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pundungan dan Pemerintah Desa (Pemdes) Pundungan Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten menggelar musyawarah desa khusus (musdessus) ketahanan pangan di kantor desa setempat, Rabu (25/6/2025).
Hadir dalam acara tersebut Ketua BPD Wahid Yusuf Abdullah beserta anggota, Kades Danang Setyawan SE, pengurus BUMDes, pengurus Koperasi Desa Merah Putih, Ketua RW dan Ketua RT.
Musdessus membahas alokasi dana desa untuk ketahanan pangan yang akan dikelola oleh BUMDes setempat dengan tujuan menciptakan Desa Pundungan yang mandiri pangan dan swasembada pangan.
"Sesuai ketentuan 20 persen dari dana desa untuk ketahanan pangan. Artinya di Desa Pundungan dana desa untuk ketahanan pangan sebesar Rp 160-an juta. Nanti akan dikelola oleh BUMDes," kata Kepala Desa Pundungan, Danang Setyawan SE.
Danang menambahkan, dana ketahanan pangan tersebut salah satunya akan digunakan oleh BUMDes untuk menyewa lahan pertanian seluas 50 patok, bisa lahan petani atau tanah kas desa. Ketika nanti sudah panen, hasilnya di beli oleh lumbung pangan desa.
Setelah kebutuhan di desa terpenuhi, selanjutnya hasil panen bisa dijual ke Bulog atau selepan besar. Tentunya, kata Danang, nanti akan ada kontrak farming dan kerja sama dengan koorporasi. Yang menjadi anggota koorporasi akan diberi pinjaman yang bukan berbentuk modal, tapi kebutuhan petani seperti pupuk atau pestisida dan lainnya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan Bidang Ketahanan Pangan BUMDes Pundungan Joko Setiyono, ditemui usai musdessus mengatakan, setelah dana ketahanan pangan dari dana desa ditransfer ke rekening BUMDes, maka BUMDes akan langsung action di lapangan.
Rencananya kata dia, dana tersebut untuk menyewa lahan seluas 50 patok dan pembelian sarana dan produksi pertanian. "Untuk sewa lahan. Nantinya petani juga akan dilibatkan sebagai tenaga pengelola lahan," ujarnya.
Joko memproyeksikan dari hasil sewa lahan 50 hektar dan untuk kebutuhan lainnya akan diperoleh laba sekitar Rp 17,5 juta per musim.
Dia juga berharap dengan proyeksi laba tersebut bisa menggugah kesadaran generasi muda Desa Pundungan untuk mau terjun ke bidang pertanian. (*)