INDICO Kembangkan Digital Contract Farming di Wonogiri

INDICO Kembangkan Digital Contract Farming di Wonogiri

KORANBERNAS.ID, WONOGIRI—Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Makmur di Wonogiri, berharap peningkatan produktivitas pertanian melalui penerapan digital contract farming. Pilot Project atau proyek percontohan ini, dikembangkan dan diinisiasi oleh INDICO, anak perusahaan Telkomsel yang berfokus pada pengembangan ekosistem digital.

Digital contract farming, merupakan proyek percontohan yang mengimplementasikan solusi pertanian berbasis teknologi. Proyek ini dilakukan di 40 hektar lahan sawah di Kecamatan Selogiri, Wonogiri. Para petani di wilayah tersebut, akan mempelajari teknik pertanian modern memanfaatkan teknologi Telkomsel Internet of Things (IoT), dan digitalisasi pertanian. Implementasi teknologi tersebut diharapkan bisa memproduksi 200 ton beras.

Melalui metode pertanian yang presisi, INDICO akan membantu petani dalam menerapkan prosedur operasional penanaman melalui revitalisasi lahan, pemanfaatan sensor IoT, dan penggunaan drone untuk penyiraman lahan. INDICO juga akan membantu petani melalui pendampingan dari peneliti pertanian (agronomis) dan pengadaan sarana produksi (saprodi) pertanian. Di saat yang sama, berupaya memastikan hasil panen petani terserap dan membuka akses pasar untuk memperoleh hasil panen tersebut.

“Kami merasa senang dan antusias untuk bekerjasama dengan INDICO. Kami sangat menantikan perubahan yang terjadi dalam peningkatan hasil panen dan kesejahteraan petani di masa depan,” ungkap Bambang Setiadi, Ketua Gapoktan Tani Makmur Kecamatan Selogiri, Wonogiri.

Chief Tech & Product Officer INDICO Luthfi K. Arif mengatakan, INDICO membuka peluang untuk berkontribusi pada sektor teknologi agrikultura (agritech). INDICO kini mengelola platform Digital Food Ecosystem (DFE), yang sebelumnya diinkubasi di Telkomsel.

Sebagai langkah awal, kerjasama ini diharapkan mampu membantu sekitar 50 petani beras di Wonogiri, Jawa Tengah, untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian mereka.

Upaya INDICO untuk memberikan kontribusi teknologi dan pemberdayaan petani, dimulai dengan membangun kerjasama strategis dengan Tanivest, agritech enabler asal Solo. Bersama Tanivest, INDICO menjangkau para petani di Jawa Tengah.

Menurut Luthfi, kolaborasi digital contract farming menjadi langkah awal strategis dalam mengembangkan ekosistem digital di sektor pertanian.

“Dengan memanfaatkan aset Telkomsel, kami optimis bisa memberikan kontribusi signifikan yang akan meningkatkan kesejahteraan petani, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional,” kata Luthfi.

Proyek ini menjadi fase awal bagi INDICO untuk membangun solusi pertanian presisi. Langkah ini diharapkan dapat berkontribusi membangun ketahanan pangan nasional, dengan memberdayakan petani melalui digitalisasi yang akan meningkatkan nilai komersial hasil panen mereka.

Melalui kemitraan strategis dengan Tanivest, INDICO berencana memperluas lahan menjadi 120 hektar di wilayah Jawa Tengah pada semester pertama tahun ini. Untuk mengembangkan platform DFE, ke depannya INDICO akan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait, seperti penyedia saprodi, pemerintah daerah, institusi akademik dan pusat penelitian, serta startup agritech lainnya.

Digital Food Ecosystem (DFE)

DFE adalah inisiatif Telkomsel di bidang agritech yang kini dikelola INDICO. Sebagai bagian dari misi BUMN untuk berkontribusi membangun ketahanan pangan nasional, DFE menggunakan aset dan kapabilitas yang dimiliki oleh Telkomsel untuk pemberdayaan petani.

DFE memiliki dua pilar solusi yang ditawarkan untuk untuk end-to-end process pertanian padi, yakni on-farm dan off-farm. Solusi on-farm berfokus pada proses produksi tani dengan memberikan penyuluhan dan penggunaan teknologi pertanian, seperti IoT Soil Sensor & Precision Farm Management System, sementara solusi off-farm berfokus pada proses pascapanen, mulai dari pembelian gabah dengan harga yang sesuai, pembiayaan permodalan petani, serta kemitraan untuk jalur penjualan dan pemasaran. (*)