Dukung Ketahanan Pangan, KWT Sumbersari Purworejo Panen Raya
Kita melaksanakan perintah Pak Presiden, bersama Kelompok Wanita Tani Sumbersari mengelola tanah bengkok desa.
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Para anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Sumber Sari Desa Kebon Gunung Kecamatan Loano Purworejo bersemangat melakukan panen raya, Kamis (8/5/2025). Kelompok tani itu mengolah lahan sawah bengkok desa seluas 6 hektar.
Kepala Desa Kebon Gunung, Atah Kusuma Handoko, mengatakan pihaknya menjalankan instruksi Presiden RI untuk mendukung program ketahanan pangan.
"Untuk program ketahanan pangan, kami menggunakan dana desa (DD) 20 persen. Panen raya kali ini menggunakan dana desa tahun 2024 dan panen raya tahun 2025," kata Atah didampingi Sekdes Kebon Gunung, Avif Sulaiman.
Pihaknya bersama KWT Sumbersari mengolah lahan bengkok milik desa. "Kita melaksanakan perintah Pak Presiden, bersama Kelompok Wanita Tani Sumbersari Desa Kebon Gunung, mengelola tanah bengkok desa untuk ditanami dan dipergunakan sebaik-baiknya. Tahun tanam jagung dan kacang, tahun ini padi," ungkapnya di lokasi panen raya.
Lumbung pangan
Atah Kusuma berharap dengan program tersebut dapat meningkatkan lumbung pangan hasil padi di Desa Kebon Gunung. Masyarakat diharapkan mampu menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan demi kesejahteraan bersama.
Ketua KWT Sumbersari, Dwi Muharti, mengatakan lahan seluas kurang lebih 6 hektar itu berada di berbagai dusun seperti di Sawah Sikapas seluas 2.100 m² dengan jenis padi Umbul-umbul.
Di Dusun Krajan seluas 500 m² dengan jenis padi Ciherang, Dusun Kebon Gunung 500 m², Dusun Diponayan 500 m² dengan jenis padi Sibagendit, Dusun Sembuh 1.400 m² dengan jenis padi Menthik dan di Dusun Ngaglik 500 m² dengan jenis padi Sibagendit.
Penggunaan tanah eks bengkok disewa secara global sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) sawah KWT Desa dan lima dusun senilai Rp 8.640.000.
Padi organik
Hasil panen dijual untuk keberlanjutan ketahanan pangan lagi, serta untuk kas ibu-ibu dusun, yang nantinya bisa untuk menyangga kegiatan dusun.
"Sebelum padi, kegiatan ketahanan pangan KWT anggaran tahun 2023, kita menanam jagung untuk tahap satu. Kedua, menanam kacang tanah, ketiga kacang tanah lagi. Kemudian anggaran tahun 2024 dialokasikan untuk menanam padi organik. Kalau tanam padi sudah mapan, rencana kami tanam palawija," tambahnya. (*)