Meski Cenderung Sepi, Catur Tetap Menjual Masker

Meski Cenderung Sepi, Catur Tetap Menjual Masker

KORANBERNAS.ID, KLATEN--Masker, kini menjadi satu kebutuhan. Semua warga pasti memiliki masker, karena wajib dipakai saat beraktivitas di luar rumah. Terlebih, untuk memperoleh masker tidak lagi sesulit awal pandemi Covid-19.

Pada awal pandemi Covid-19 tujuh bulan lalu, masker nyaris tidak bisa ditemukan karena jarang ada yang menjual. Kalaupun ada, maka harganya sangat mahal.

Berbeda dengan kondisi saat ini, masker begitu mudahnya ditemukan dan harga juga relatif murah dengan model dan harga yang beragam.

Seperti yang dilakukan Catur, warga Tegalduren Krapyak Desa Merbung Kecamatan Klaten. Pria yang bertugas sebagai juru parkir di Pasar Klaten ini, kesehariannya nyambi berjualan masker.

“Sepuluh ribu dapat tiga. Ada jenis scuba dan batik. Bedanya batik lebih tebal karena dua lapis,” katanya di parkiran Pasar Klaten, Kamis (15/10/2020).

Masker yang dia jual, dikirim oleh temannya. Catur memilih menjualkan masker buatan temannya, lantaran ia tidak memiliki waktu untuk memproduksi sendiri.

“Baru sebulan berjualan masker kok,” ujar Catur singkat kepada koranbernas.id.

“Kalau laku enam buah saja setiap hari alhamdulillah sekali. Tapi ini sepi,” imbuhnya.

Di pasar tempat dia bekerja, kesadaran pengunjung dan pedagang untuk memakai masker sudah tinggi. Namun tetap saja masih ada beberapa orang yang belum mengenakan masker. Mereka umumnya adalah anak-anak.Terhadap mereka yang tidak memakai masker, Catur tidak sungkan-sungkan menegur dan menyuruhnya pakai masker demi kesehatan dan keselamatan bersama.

Menurut sejumlah pedagang, kesadaran pengunjung dan pedagang untuk memakai masker sudah tinggi karena rata-rata warga sudah punya masker dan kemana-mana wajib dipakai.

“Sekarang dimana-mana ada razia masker. Otomatis pada takut terjaring,” kata pedagang.(*)