Menjelang Idul Adha, Purworejo Tutup Lalin Ternak
KORANBERNAS.ID,PURWOREJO -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo intensif melakukan pantauan terhadap hewan-hewan ternak menjelang Hari Raya Idhul Adha, terlebih dengan merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK). Salah satunya melakukan lockdown atau menutup lalulintas ternak hewan kurban. Sebab saat ini sudah 151 ternak di kabupaten tersebut yang terjangkit PMK.
Satgas PMK juga secara berkala melakukan penyemprotan disinfektan dan vaksinasi secara intensif. Salah satunya di Pasar Hewan Dukuhrejo, Kecamatan Bayan, yang ditinjau langsung oleh Bupati Purworejo RH Agus Bastian SE MM, Kamis (07/07/2022).
Agus mengungkapkan, Purworejo adalah wilayah terakhir di Jawa Tengah yang ternaknya terkonfirmasi PMK. Karenanya lockdown dijalankan karena dirinya tidak ingin hewan-hewan ternak di kabupaten itu terjangkit PMK.
"Total ada 151 ekor sapi yang terkonfirmasi PMK. Dari jumlah tersebut, 7 ekor terpaksa dipotong dan telah membaik sebanyak 94 ekor. Dengan rencana penguncian hewan ternak (lockdown), saya meminta agar masyarakat tidak perlu was-was dan bereaksi berlebihan demi kepentingan bersama," ungkapnya.
Menurut Bupati, lockdown memang harus dilakukan. Karena itu dirinya meminta agar warga tidak membeli hewan ternak dari luar wilayah Purworejo. Begitu juga sebaliknya, jangan menjual atau mengirim hewan ke luar wilayah.
Namun Agus mengimbau agar kebijakan ini tidak disikapi berlebihan sehingga masyarakat tidak perlu resah dengan lockdown. Satgas PMK akan memberikan kelonggaran pada hewan yang sudah dipesan sebelum lockdown.
"Untuk menjaga kondusivitas, kita melalui DKPP dan Satgas memberi dispensasi bagi warga yang telah memesan hewan kurban dari luar kota, juga sebaliknya. Hewan ternak yang dipesan atau dikirim harus disertai dengan surat keterangan sehat untuk memastikan tidak terjangkit PMK," ungkapnya.(*)