Masalah dan Solusi dalam Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi

Masalah dan Solusi dalam Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi

PEMBELAJARAN daring diawali dengan kebijakan pemerintah untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ), baik jenjang sekolah ataupun perguruan tinggi negeri/swasta.  Meskipun demikian, pembelajaran daring menghadirkan beberapa solusi dan masalah dalam dunia pendidikan selama masa pandemi. Lalu apa sajakah solusi dan masalah yang dihadirkan dengan adanya pembelajaran daring?

Dalam pembelajaran daring yang telah berlangsung lebih dari satu tahun ini, menghadirkan beberapa solusi dan masalah bagi dunia pendidikan di Indonesia.  Sebagai seorang guru, harus mencari berbagai solusi dalam mengatasi kendala tersebut. Adapun alternatif solusi yang dapat ditempuh yaitu:

  1. Lokasi di dekat lingkungan rumah yang sulit terjangkau jaringan internet untuk sementara pindah lokasi yang terjangkau jaringan internet.
  2. Digunakan media pembelajaran daring yang variatif sehingga siswa tidak merasa jenuh.
  3. Diupayakan menggunakan media daring yang variatif yang bisa untuk berinteraksi.
  4. Apabila menggunakan media daring yang bisa live misalnya zoom meeting, google meet, webinar dan lain-lain agar karakter atau perilaku para murid relatif terpantau.
  5. Materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran sebaiknya sehari sebelumnya sudah diberikan kepada siswa untuk dibaca terlebih dahulu.
  6. Mengumpulkan tugas tidak terlambat. Bila tugas sudah diterima segera dikoreksi/dinilai dan hasilnya segera diinfokan kepada para murid.
  7. Dengan media daring yang variatif dan dominan live akan mampu menyerap materi pelajaran mendekati optimal.
  8. Memanfaatkan media daring yang variatif dan dominan live akan bisa dipantau terus menerus perilaku siswa selama mengikuti kegiatan penilaian.

Meskipun pembelajaran daring menghadirkan solusi yang sangat membantu dalam pembelajaran selama masa pandemi, ternyata juga menghadirkan masalah. Masalah tersebut antara lain:

  1. Lokasi rumah tidak terjangkau jaringan internet, termasuk quota internet murid minimalis.
  2. Media pembelajaran yang digunakan para guru dominan monoton dan membuat para murid merasa jenuh atau bosan.
  3. Pembelajaran dominan belum interaktif
  4. Karakter ataupun perilaku para murid sulit dipantau
  5. Pembelajarannya cenderung tugas online
  6. Tugas diberikan para murid menumpuk.
  7. Penyerapan materi pelajaran sangat minimalis
  8. Penilaian yang dilakukan guru berupa Penilaian Harian (PH), Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS) termasuk Ujian Sekolah (US) kurang berintegritas.

Dalam pembelajaran daring yang menghadirkan solusi dan masalah ini tentu dirasakan oleh beberapa pihak. Pihak yang paling merasakan adalah guru, siswa, dan orang tua murid. Selain itu, pembelajaran daring sendiri pertama kali dilaksanakan pada 16 Maret 2020 hingga saat ini.

Dalam proses pembelajaran daring sendiri berlangsung di seluruh sektor pendidikan, baik sekolah ataupun perguruan tinggi negeri ataupun swasta. Pembelajaran daring sendiri yang telah menghadirkan beberapa solusi dan masalah hal tersebut terjadi Karena dalam setiap kebijakan yang diambil pemerintah, pasti akan menghadirkan solusi dan masalah. Karena sejatinya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Sehingga tidak mungkin jika pembelajaran daring hanya menghadirkan solusi, pasti juga akan menghadirkan masalah. Karena setiap individu dan tempat tinggal memiliki perbedaan.

Pembelajaran daring sendiri mampu menghadirkan beberapa solusi yang mampu mengatasi proses pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hal tersebut mampu membantu para siswa/mahasiswa untuk tetap melaksanakan pembelajaran, meski harus dilaksanakan secara daring. Meskipun dalam masa pademi, pembelajaran tetap harus dilaksanakan. Tetapi meski menghadirkan beberapa solusi dalam pelaksanaa pembelajaran, pembelajaran daring juga menghadirkan beberapa masalah. Masalah tersebut terjadi karena tidak semua daerah di Indonesia memiliki fasilitas yang sama untuk melaksanakan pembelajaran daring. 

Dengan telah menghadirkan solusi dan masalah dalam pembelajaran daring ini. Seluruh aspek masyarakat berharap seluruh sektor pendidikan, baik sekolah ataupun perguruan tinggi/swasta segera dibuka pembelajaran secara luring dengan mematuhi protokol kesehatan. Dengan dibukanya sektor pendidikan diharapkan bangsa Indonesia tidak kehilangan generasi yang terdidik, baik terdidik secara moral ataupun pengetahuan. *

Muhammad Khoirun Nashrruddin

Mahasiswa PBSI FKIP UAD Yogyakarta.