Ketua MPR RI Sosialisasi Empat Pilar di Kebumen, Hindari Politik Identitas untuk Mencegah Konflik Pemilu

Ketua MPR RI Sosialisasi Empat Pilar di Kebumen, Hindari Politik Identitas untuk Mencegah Konflik Pemilu
Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kantor DPD II Partai Golkar Kebumen, Minggu (21/5/2023). (nanang w hartono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN --  Satu dari lima tantangan kebangsaan dewasa ini adalah kemungkinan terjadinya konflik horizontal pada penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu).

“Salah satu cara mencegah konflik horizontal yaitu menghindari penggunaan politik Identitas,” ungkap Bambang Susatyo, Ketua MPR RI, kepada wartawan sesuai sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kantor DPD Partai Golkar Kebumen, Minggu (21/5/2023).

Tantangan kebangsaan lainnya, lanjut dia, melemahnya pemahaman terhadap Pancasila sebagai ideologi bangsa, kesenjangan sosial-ekonomi di tengah masyarakat, de-moralisasi generasi muda bangsa, potensi konflik horizontal di tengah kontestasi politik serta ancaman krisis dan hegemoni ekonomi-politik global.

Bambang Susatyo menambahkan, pada Pemilu Serentak 2024 khususnya Pemilu Presiden, komponen bangsa sebaiknya memuji setinggi-tingginya calon yang didukung.

Kemudian, hindari sikap sebaliknya terhadap calon yang tidak didukung. “Sikap semacam itu salah satu menghindari politik indentitas,” kata dia.

Sebaiknya hindari adanya dua kutub dukungan, sebelum, selama dan pasca-Pemilu Presiden. Hal ini untuk menghindari konflik horizontal dalam kontestasi politik.

"Itu paradigma klise, kontestasi politik menjadi pemantik lahirnya konflik horizontal," kata Bambang Susatyo.

Menurut Bambang, kontestasi politik tidak boleh menjadi adanya polarisasi dua kutub seperti yang terjadi pada Pemilu Presiden 2019.

Pada bagian lain, Bambang menyatakan masalah de-moralitas generasi muda bangsa. Ini terjadi karena tidak terbatasnya generasi muda memperoleh informasi dari teknologi informasi.

“Informasi yang diterima generasi muda bisa mempengaruhi moral, seperti terjadinya kejahatan yang dilakukan generasi muda,” tandasnya. (*)