Ketela Pohon Raksasa Mengundang Mata untuk Mengaguminya

Ketela Pohon Raksasa Mengundang Mata untuk Mengaguminya

KORANBERNAS.ID --  Sejak Jumat (25/10/2019) pagi halaman Balaikota Yogyakarta dipenuhi stan-stan yang memamerkan aneka tanaman sayuran, buah-buahan dan tanaman hias yang subur lagi menggiurkan.

Ini merupakan bagian dari kegiatan Gelar Potensi Pertanian Kota Yogyakarta tahun 2019. Salah satu yang menarik perhatian pengunjung dan mengundang mata untuk mengaguminya adalah ketela pohon berukuran raksasa.

"Ketela pohon ini dari varietas Gajah. Satu pohon bisa menghasilkan 30 sampai 50 kg ketela. Ini luar biasa," kata Suryadi, Petugas Pertanian Lapangan (PPL) Kota Yogyakarta yang bertugas bimbingan di wilayah Kecamatan Kotagede menjawab pertanyaan koranbernas.id menjelang soft opening acara tersebut.

Menurut Suryadi, pemeliharaannya tidak rumit. Sama dengan pohon ketela biasa yang rata-rata menghasilkan 8 kg sampai 15 kg. Ketika dipanen ketela itu umurnya satu tahun.

Apakah dalam usia itu ketela tidak nggembos? Menurut Suryadi tidak. Rasanya mempur. Bahkan pada acara yang sama bulan Maret 2019 lalu lebih besar lagi ukurannya karena umurnya 14 bulan. Rasanya tetap enak.

"Ini ditanam di lahan pertanian perkotaan lho oleh pak Waseko, di wilayah Kelurahan Rejowinangun,"  kata dia.

Wilayah itu memang masih terdapat sawah-sawah meski sudah terimpit di antara bangunan-bangunan permukiman baru.

Gerakan pertanian di kawasan itu cukup maju sejak Pemkot Yogyakarta mencanangkan Kampung Sayur dan Lorong Sayur.

Kebetulan dulu wilayah Rejowinangun dihuni oleh penduduk yang sebagian besar bekerja di sektor pertanian.

Untuk menanam ketela Gajah ini, menurut Suryadi, tidak perlu pupuk kimia. Cukup pupuk organik yang sudah diberikan pada lubang sebelum ketela ditanam.

Atau ditambah pupuk kandang pada masa pertumbuhan serta tidak memerlukan perawatan khusus.

Pisang varietas Maraseba berbuah besar-besar meski ditanam di pot. (arie giyarto/koranbernas.id)

Pisang di pot

Produk lain yang juga banyak menyita perhatian adalah tanaman pisang di pot, produk dari Kebun Plasma Nuftah Pisang.

Instansi itu menampilkan pisang Maraseba yang berbuah besar-besar meski ditanam dalam pot. Juga ada setandan pisang varietas lain yang menggiurkan.

"Sebenarnya tidak ada kendala menanam pisang meski lahan sempit. Karena bisa jadi tabulampot," kata Bambang dari Kebun Plasma Nuftah Pisang.

Di arena Gelar Potensi Pertanian tersebut pihaknya menyediakan  bibit pisang aneka varietas dengan harga terjangkau. Di kebun itu terdapat lebih dari 100 jenis pisang.

Tanaman hias

Bagi penggemar tanaman hias, arena itu bisa menjadi semacam surga mata. Dari anggrek dengan aneka warna bunga bermekaran, aneka tanaman bunga, tanaman tanpa bunga dengan dedaunan yang memikat, semua  ada di sana.

Ada pula jeruk kecil yang sudah banyak buahnya, anggur pendek yang sudah banyak pentil atau bakal buahnya.

Tabulampot dengan buah bergelantungan, pohon waluh botol yang tinggal angkat dan masih banyak lagi. Selain itu ada produk olahan pertanian, termasuk olahan betbagai jenis jamur.

Meski secara resmi acara baru diresmikan Sabtu (26/10/2019) oleh walikota atau wawali tetapi banyak sekali pengunjung yang sudah memboyong aneka tanaman dari stan-stan  yang ada.

Acara itu dimeriahkan lomba taman sayur maupun kontes aglonema.

Ayo, berburu aneka tanaman untuk menghijaukan lingkungan kita. Meski lahan perkotaan relatif sempit tetapi bisa disiasati dengan rekayasa manusia. (sol)