1.500 Pelari akan Nikmati Keindahan Gumuk Pasir

1.500 Pelari akan Nikmati Keindahan Gumuk Pasir

KORANBERNAS.ID –  Badan Informasi Geospasial (BIG) menyelenggarakan kegiatan lari bertajuk The Royal Jogja Sand Dunes Geospatial Run 2019.

Event itu akan berlangsung di seputaran gumuk pasir Parangtritis Bantul, Minggu (27/10/2019), dalam rangka perayaan 50 tahun BIG.

“Kita lihat sekarang, event lari banyak peminatnya. Selain menyehatkan sekaligus sebagai ajang sosialisasi keberadaan BIG ke masyarakat secara lebih luas," kata Prof Dr Hasanudin Zainal Abidin, Kepala BIG.

Pada Media Gathering The Royal Jogja Sand Dunes Geospatial Run 2019 di Jogja National Museum (JNM), Jumat (25/10/2019), dia menyatakan akan ikut terjun langsung pada lomba lari yang terbagi kategori jarak 6 kilometer dan 10 kilometer tersebut.

Apalagi sejak muda, Hasan memang hobi olahraga lari. "Lari itu baik dilakukan saat ada masalah. Jadi lari dari masalah," kelakarnya.

Sedangkan KPH Wironegoro dari Keraton Yogyakarta mengatakan para peserta bukan berlari di atas gumuk pasir, namun ngalang dengan rute seputar gumuk, Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) atau Jalur Daendels, perkampungan nelayan sekaligus menyusuri tepian pantai sembari menikmati keindahan tiap jengkal Parangtritis.

"Dengan event ini keberadaan gumuk pasir akan semakin dikenal dan mengajak agar kita bersama turut menjaganya. Dari catatan yang ada, luas awal gumuk pasir 420 hektar sekarang tinggal 20 persen. Lainnya sudah berubah untuk beragam kepentingan. Maka gumuk ini harus kita jaga," katanya.

Diharapkan keberadaan gumuk pasir yang langka serta menjadi daya tarik wisatawan itu tetap terpelihara.

Pelestarian gumuk pasir ini sejalan dengan semangat Pemerintah DIY dan Ngarso Dalem Sultan HB X untuk menjadikan kawasan selatan sebagai halaman depan DIY.

"Wisatawan jika semua membanjiri wilayah kota atau utara akan sesak. Maka harus ada penyebaran," katanya.

Pada event ini setidaknya lebih 1.500 pelari akan ikut ambil bagian.

Juga akan ada sajian kuliner ikan bukan hanya dari Bantul namun didatangkan dari Gunungkidul.

Dengan demikian keberadaan event lari juga mampu mempromosikan keragaman wisata kuliner di Bantul.

Arif Darmawan dari Dinas Kominfo Bantul menambahkan gumuk pasir memiliki keunikan dan merupakan kagungan dalem.

Di dunia hanya ada dua gumuk pasir yaitu di Meksiko dan Bantul. Maka keberadannya harus selalu dijaga agar lestari.

"Kami punya harapan, gelaran lomba lari ini akan menimbulkan multiplier efek jangka pendek atau panjang," katanya.

Bentangan pantai selatan Bantul secara keseluruhan beserta keunikannya akan lebih dikenal luas oleh dunia.

Race Director Mian L Tobing mengatakan, kegiatan tersebut digelar guna mempromosikan potensi wisata DIY wisata khususnya gumuk pasir ke kancah nasional.

"Kita gelar event lari karena profil pelari rata-rata punya komunitas. Kalau mereka ikut event di sini, akan bisa di-share secara lebih luas," katanya.

Dengan demikian keberadaan gumuk pasir semakin dikenal dan harapannya jumlah kunjungan meningkat. “Gumuk pasir adalah wisata yang langka,” kata dia. (sol)