Kementan Beri Bantuan 115 Pompa Air untuk Ketahanan Pangan Purworejo
Ketahanan pangan sangat penting, karena pangan yang rentan akan menyebabkan chaos.
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Petani Kabupaten Purworejo Jawa Tengah memperoleh bantuan pompa air dan traktor dari Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian RI Dr Ir Prihasto Setyanto MSc.
Bantuan diserahkan saat kunjungan kerja dalam rangka program Perluasan Areal Tanam (PAT) di Desa Dlanggu, Kecamatan Butuh, Jumat (5/7/2024).
Kedatangannya disambut Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH dan Dandim 0708 Letkol Infanteri Yohanes Heru Wibowo. Pada kesempatan ini dilaksanakan penyerahan satu unit traktor secara simbolis oleh Prihasto Setyanto didampingi Bupati Purworejo kepada Gakpoktan desa setempat.
PAT merupakan lahan pertanian tadah hujan, sebelumnya hanya bisa panen satu kali dalam satu tahun. Dengan bantuan pompanisasi dari Kementan diharapkan secara permanen bisa melakukan masa tanam (MT) 1 dan MT 2.
Pada kunjungan tersebut Prihasto Setyanto juga melakukan pengecekan sumber air dan mesin pemompaan. Pemerintah pusat siap membantu kebutuhan air irigasi. Apalagi sumber air masih cukup banyak, tinggal mempersiapkan pompa dan instalasi pipa.
Banyak fasilitas
"Masih cukup banyak fasilitas yang diberikan oleh pemerintah pusat untuk Jawa Tengah. Kalau masih ada lokasi seperti itu tinggal disampaikan dan diusulkan ke pemerintah pusat," ungkapnya.
Dia menjelaskan, isu kondisi darurat pangan itu nyata. Saat ini ada 59 negara di dunia yang terancam kelaparan dan ada satu miliar penduduk dunia kekurangan makanan. Beruntung di Indonesia tidak begitu terdampak.
"Kita semua sedang menghadapi El Nino yang berkepanjangan dan masa tanam yang mundur. Ketahanan pangan sangat penting, karena pangan yang rentan akan menyebabkan chaos," ucapnya.
Prihasto Setyanto menyampaikan ketersediaan beras untuk Kabupaten Purworejo dan Jawa Tengah masih cukup baik. Sesuai arahan Menteri Pertanian, memang diarahkan untuk mencari wilayah-wilayah yang mempunyai sumber air yang melimpah.
Dengan memanfaatkan teknologi pompanisasi diharapkan para petani dapat menanam padi secara berkelanjutan dua kali setahun dan menjadi sistem yang permanen.
Airnya melimpah
"Tadi kami sudah cek langsung dan airnya melimpah, dapat mengaliri 30-35 hektar sawah. Sebanyak 115 unit pompa yang diberikan ditahap pertama terpakai semua. Bantuan ini diharapkan bisa meningkatkan ketahanan pangan dengan panen yang melimpah, yang paling penting bukan MT 1 atau MT 2 tetapi menjadi sistem yang permanen untuk pertanian. Saya harap apa yang telah dilaksanakan di Purworejo menjadi barometer di kabupaten lainnya," tandasnya.
Yuli Hastuti menambahkan, Kabupaten Purworejo merupakan salah satu lumbung pangan di Provinsi Jawa Tengah. Untuk mempertahankan dan meningkatkan produktivitasnya maka diperlukan prasarana dan sarana pertanian yang memadai, SDM yang berteknologi informasi, efisien dan terus berinovasi.
"Perluasan Areal Tanam dari Kementerian Pertanian diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan dalam upaya menghadapi perubahan iklim. Program dilakukan dengan percepatan tanam dan merupakan hasil sinergitas antara Pemerintah Kabupaten Purworejo dengan Kodim 0708," ujarnya.
Lebih lanjut Bupati menyampaikan Purworejo mempunyai target PAT 668 hektar di 12 kecamatan. Untuk mewujudkan itu, diberikan bantuan kepada kelompok tani yang mempunyai lahan tadah hujan dan berpotensi menambah areal tanam padi.
"Hal ini diharapkan dapat menaikkan Indeks Pertanaman (IP), dari lahan dengan IP 100, bisa menjadi lahan dengan IP 200 bahkan IP 300," harapnya. (*)