Petani di Klaten Dijatah Pupuk Subsidi 10 Kilogam Per Pathok

Petani di Klaten Dijatah Pupuk Subsidi 10 Kilogam Per Pathok

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Para petani di beberapa desa di wilayah Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, prihatin dan khawatir terhadap kondisi saat ini. Di saat mereka butuh pupuk untuk tanaman padi yang baru saja ditanam, ternyata sulit mendapatkan pupuk subsidi.

Jika terpaksa membeli pupuk non-subsidi, konsekuensi yang dihadapi yakni harga yang sangat mahal. Bisa-bisa harga pupuk non-subsidi dua kali harga pupuk subsidi. Namun jika berharap pada pupuk subsidi, tidak tahu kapan masalah pupuk normal kembali.

Seperti yang dihadapi beberapa petani di Desa Kedungampel dan Desa Karangasem, Kecamatan Cawas. Saat ditemui di sawah yang sedang digarap, mereka menceritakan akibat kelangkaan pupuk subsidi. Mereka hanya dapat 'jatah' pupuk yang minim sekali.

"Per pathok (satuan ukuran luas lahan, red) atau sekitar 2000-an meter persegi hanya dijatah sepuluh kilogram pupuk subsidi. Lha, pupuk yang cuma segitu apa bisa menghasilkan panenan yang maksimal?," kata petani.

Belum lagi jika ada hama yang membabi-buta, bisa-bisa petani tidak panen. Dan kalau pun panen, belum tentu petani untung karena harga panen yang murah sekali.

Petani menambahkan, masalah kelangkaan pupuk subsidi sudah pernah dibahas oleh kelompok tani, Gapoktan, dengan penyuluh lapangan desa masing-masing. Namun tidak ada solusi karena kata mereka, PPL tidak bisa memberikan jawaban yang pasti.

Di Kedungampel, ujar petani, pupuk subsidi jenis Urea dan ZA yang turun masing-masing hanya 1,5 ton dan SP36 hanya 1 ton. Padahal yang diusulkan jauh lebih banyak sesuai kebutuhan dan luas lahan.

Senada dikemukakan beberapa petani di Desa Karangasem. Kepada koranbernas.id, mereka juga hanya dijatah pupuk subsidi 10 kilogram per pathok.

Perangkat Desa Kedungampel Kecamatan Cawas saat dikonfirmasi membenarkan jika petani di desanya mengeluh atas kelangkaan pupuk subsidi. Bahkan per pathok hanya dijatah 10 kilogram pupuk subsidi.

"Benar, Pak. Cuma dapat jatah 10 kilogram per pathok. Kami prihatin juga terhadap permasalahan yang dihadapi petani," ujar perangkat Desa Kedungampel. (*)