Perbaikan Saluran Induk Irigasi Kalibawang Dikebut

Perbaikan Saluran Induk Irigasi Kalibawang Dikebut

KORANBERNAS.ID, KULONPROGO -- Perbaikan Saluran Induk Irigasi Kalibawang yang ambles beberapa hari lalu, terus dikebut oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO). Hal ini sebagai upaya untuk menanggulangi terlambat masuknya pada masa tanam pertama.

Bupati Kulonprogo, Sutedjo, mengatakan sangat mengapresiasi atas kerja keras BBWSO yang secara marathon bekerja cepat untuk segera menyelesaikan perbaikan saluran tersebut.

“Pemkab Kulonprogo sangat berterimakasih dan mendorong BBWSO agar secepatnya menyelesaikan proses perbaikan Saluran Induk Irigasi Kalibawang, sehingga mengalir kembali,” kata Sutedjo, Kamis (30/9/2021).

Menurut Sutedjo, jebolnya Saluran Induk Irigasi Kalibawang masih belum berdampak secara signifikan terhadap masa tanam pertama di daerah Kalibawang dan Nanggulan.

“Saat ini di kedua Kapanewon Kalibawang dan Nanggulan sudah memasuki masa tanam pertama, akan tetapi baru mulai menggarap lahan dan beberapa tempat menyemai benih. Jadi masih pada persiapan tanam,” kata Sutedjo.

Koordinator Teknik SNVT PJPA Serayu Opak, Riva Sofiarto, kepada koranbernas.id, Kamis (30/9/2021), mengatakan BBWSO saat ini tidak ada paket pekerjaan di Saluran Induk Irigasi Kalibawang, maka untuk penanganan pekerjaannya memakai paket pekerjaan peningkatan jaringan irigasi.

“Tahun Anggaran 2021 tidak ada Paket Pekerjaan di Saluran Induk Irigasi Kalibawang. Untuk penanganan pekerjaan menggunakan Anggaran Paket Pekerjaan Peningkatan Jaringan Saluran Irigasi Karangtalun. Anggaran pekerjaan perbaikan ini diperkirakan sebesar 1,5 milyar (rupiah),” kata Riva.

Riva menambahkan, perbaikan hulu talang di saluran induknya memerlukan waktu dua minggu sehingga saluran induk dimatikan sampai dengan tanggal 6 Oktober 2021.

“Untuk pekerjaan jembatan bisa kami kerjakan tanpa mempengaruhi sistem pengaliran air Saluran Induk Irigasi Kalibawang dan Pemkab Kulonprogo sudah dikonfirmasi bahwa Saluran Induk Irigasi Kalibawang akan mati dua minggu,” imbuh Riva.

Panewu Kalibawang, Hening Nurcahya, mengungkapkan di wilayah Kalibawang terdapat 789 hektare sawah dan se-Kulonprogo kuranglebih 2.100 hektare sawah golongan 1 yang bergantung pada Saluran Induk Irigasi Kalibawang.

“Saluran Induk Irigasi Kalibawang merupakan saluran irigasi yang vital bagi Kulonprogo karena mengairi seluas kurang lebih 2.100 ha sawah golongan 1,” kata Hening.

Ketua Komisi I DPRD Kulonprogo, Suharto, yang sekaligus Ketua DPD Golkar Kulonprogo, mengatakan DPRD Kulonprogo berharap perbaikan Saluran Induk Irigasi Kalibawang segera diselesaikan tepat waktu.

“Penyelesaian pekerjaan penanganan Saluran Induk Irigasi Kalibawang agar diusahakan tepat waktu. Hal ini sangat penting karena musim tanam pertama sudah dimulai, juga petani di bebrapa tempat sangat tergantung pengairannya dari Saluran Induk Irigasi Kalibawang,” katanya. (*)