Petani Milenial Harus Berani Ambil Risiko

Petani Milenial Harus Berani Ambil Risiko

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo kembali mengukuhkan pengurus Jaringan Petani Milenial tingkat UPTD BP4 wilayah III, Jumat (18/3/2022). Kali ini, pengukuhan dilakukan di Dusun Batang Cilik Kalurahan Tambakrejo Kapanewon Tempel.

Pada acara yang diinisiasi oleh Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan tersebut, Bupati Kustini sekaligus melakukan panen cabai di lahan seluas 6.000 meter persegi milik Yunanto Setiawan, seorang petani milenial.

Menurut Kustini petani milenial terus menjadi program yang digalakkannya. Selain untuk memastikan keberlangsungan regenerasi petani, juga meningkatkan kualitas pertanian.

"Petani milenial adalah motor utama, bersama petani kolonial saat ini maupun pada masa mendatang. Mereka memiliki lebih banyak inovasi, gagasan dan kreativitas yang lebih. Energi besar ini yang terus akan kita kawal," ungkap Kustini.

Dia meminta petanial milenial berani mengambil risiko. Contoh, seorang petani cabai bernama Yunanto berani menanam cabai saat musim penghujan serta mampu mendapatkan hasil panen yang besar.

Langkah tersebut merupakan contoh petani yang berani mengambil risiko dengan berlandaskan ilmu-ilmu pengetahuan sehingga dapat menghasilkan hal-hal baru.

"Mas Yunanto ini contoh, petani yang berani mengambil risiko dan alhamdulillah hasil panennya di musim yang tidak bisa menanam cabai, melimpah," terang Kustini.

Pada setiap kesempatan Kustini selalu menekankan petani harus berani mengambil risiko (bertani cabai) namun tetap mempelajari ilmu dan manajemennya.

Pemilik lahan cabai, Yunan Setiawan, mengaku belajar dari petani-petani lain saat menanam di luar musim.  "Di luar musim itu banyak kendalanya. Ya pinter-pinter-nya kita belajar dari petani lain. Saya juga belajar dari youtube juga kan banyak ilmunya," tambah Yunan.

Yunan awalnya hanya coba-coba saat ingin mengikuti jejak ayahnya sebagai petani. Seiring waktu, dirinya menikmati profesi yang digelutinya dan belajar banyak hal.

"Ya kalau tidak spekulasi, kita hanya akan begini-begini saja. Dan tentu saja, kita harus banyak belajar dari petani senior yang sudah kenyang pengalaman," kata Yunan. (*)