Lahan Tidur Seluas 230,19 Hektar Mulai Ditanami Padi
Dengan alat ini, menanam padi satu hektar tidak sampai satu jam.
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman akan melakukan optimalisasi lahan tidur yang telah diverifikasi oleh Kementerian Pertanian seluas 230,19 hektar. Tahap awal optimalisasi ini dilakukan dengan penanaman padi di Gamplong IV Kalurahan Sumberrahayu Kapanewon Moyudan, Selasa (11/6/2024).
“Petani ingin menanam tapi memang kekurangan air. Harapannya di Sleman barat ini pertaniannya mudah dan bermanfaat untuk ketahanan pangan. Masyarakatnya juga bisa sejahtera,” kata Kustini Sri Purnomo, Bupati Sleman di sela-sela kegiatan penanaman padi bertajuk Kick Off Sinergitas Pembangunan Pertanian dalam Rangka Percepatan Tanam Lahan Tidur untuk Mendukung Indonesia Maju.
Dalam acara tersebut juga diperkenalkan alat menanam padi otomatis. Menurut Kustini, alat itu sangat bermanfaat bagi petani senior yang sudah berumur serta bisa menjadi daya tarik bagi petani milenial.
“Dengan alat ini, menanam satu hektar tidak sampai satu jam,” kata Kustini.
Sebelumnya, Kepolisian Resor Kota Sleman bersama Dinas Pekerjaan Umum juga telah melakukan revitalisasi gorong-gorong untuk meningatkan debit air di lahan pertanian.
Tanam serentak
Selain itu, juga turut menyiapkan lokasi pencanangan gerakan tanam serentak di Moyudan. “Lahan tidur yang kita manfaatkan di Moyudan ini 28 hektar. Untuk tahap awal ini ada 9,7 hektar,” kata AKBP Yuswanto Ardi, Kapolres Sleman.
Dijelaskan, program tersebut adalah kesepakatan antara Kapolri bersama Menteri Pertanian yang ditindaklanjuti di level daerah.
Nota kesepahaman antara keduanya ada pada Nomor 04/Mou/HK.220/M/04/2024 dan NK/20/IV/2024 tanggal 25 April 2024 tentang Sinergitas Tugas dan Fungsi Pada Pembangunan Pertanian.
"Ada regulasi yang kita diskusikan bersama sehingga bisa saling mendukung. Selama ini, apabila hanya dilakukan di level pemerintah desa tentu sangat berat,” tambah Ardi.
Salah seorang petani Moyudan, Sutarji, berharap program ini bisa membuat lahan tidur di wilayahnya panen seperti lahan pada umumnya. (*)