Pjs Bupati Purworejo Merasakan Susahnya Menjadi Petani

Purworejo sebagai lumbung pangan harus selalu kita dukung.

Pjs Bupati Purworejo Merasakan Susahnya Menjadi Petani
Pjs Bupati Purworejo Endi Faiz Effendi menanam padi Inpari 32. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Pjs Bupati Purworejo Endi Faiz Effendi akhirnya bisa merasakan langsung bagaimana susahnya menjadi petani. Pengakuan itu usai kegiatan olah tanah dan tanam padi, Selasa (5/11/2024), di area persawahan Desa Kalimiru Kecamatan Bayan.

“Saya bisa merasakan bagaimana susahnya petani menggarap tanah, menanam padi dan mentraktor sawahnya. Tadi saya tidak bisa nyetir traktor, yang bisa Pak Kapolres,” ujarnya saat sesi jumpa pers usai acara.

Menurut Endi Faiz, kegiatan itu merupakan langkah bagus. “Bagaimana Polres Purworejo mengimplementasikan Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Purworejo sebagai lumbung pangan harus selalu kita dukung,” katanya.

Dalam kesempatan itu Kapolres Purworejo AKBP Edy Bagus Sumantri juga memperoleh  kesempatan menjadi petani, bersama Dandim 0708 Purworejo, Perwakilan PN Purworejo dan Perwakilan Kejaksaan Negeri Purworejo serta Pemerintah Desa Kalimiru maupun Pemerintah Kecamatan Bayan.

Kapolres Purworejo AKBP Edy Bagus Sumantri membajak sawah dengan traktor. (istimewa) 

Pjs Bupati Purworejo dan Kapolres serta tamu undangan lainnya menanam padi varietas Inpari 32 di desa setempat. Usai tanam padi, Bupati dan Kapolres naik mesin traktor mesin pembajak sawah. Kapolres Purworejo naik traktor seorang diri, sedangkan Bupati Purworejo bersama Kades Desa Kalimiru.

Desa Kalimiru, kata Endi Faiz, bisa menjadi percontohan desa lain karena memiliki manajemen air yang bagus. Desa itu memiliki embung untuk menampung air hujan yang berguna saat musim kemarau.

“Program embung ini sangat bagus, air hujan ditampung, lahan-lahan sawah bisa terairi saat kemarau. Mengurangi potensi banjir juga, di Desa Kalimiru ini dilewati Sungai Dulang. Manfaat embung ini sangat luar biasa,” tandasnya.

Sebagai lumbung pangan, lanjut dia, pemerintah pusat ikut memberikan perhatian dengan membangun Bendungan Bener yang tidak hanya mengairi wilayah Kabupaten Purworejo.

Kapolres Purworejo AKBP Edy Bagus Sumantri menyerahkan bibit kepada petani Desa Kalimiru. (istimewa)

Kabupaten lain seperti Kebumen dan Kulonprogo juga akan memperoleh manfaat dari Bendungan Bener. “Kabupaten Purworejo mendapat aliran air 508 liter per detik, bisa mengairi 15.000 hektar sawah,” kata Endi Faiz.

AKBP Edy Bagus Sumantri menerangkan kegiatan ini merupakan dukungan Polri dalam mengimplementasikan Asta Cita Presiden. “Implementasi Asta Cita Presiden, Kepolisian ikut serta dalam hal ketahanan pangan. Tadi kami secara simbolis sudah melaksanakan tanam benih padi, memupuk tanaman dan mentraktor lahan sawah,” kata Kapolres.

Untuk mendukung ketahanan pangan, Polres Purworejo juga memberikan bantuan bibit padi jenis Inpari 32 untuk 212 hektar sawah di Desa Kalimiru. Kemudian, Polres juga memberikan bantuan pupuk organik sebanyak 1 ton.

Kades Kalimiru, Agung Yuli Priatmoko, menyampaikan terima kasih kepada Polres Purworejo yang telah mendukung dan bersinergi mengantisipasi krisis pangan akibat cuaca yang tak pasti.

Target swasembada

“Terima kasih kepada Polres Purworejo yang telah bersinergi mewujudkan Asta Cita. Harapan kami, dengan sinergi ini bisa mewujudkan target swasembada pangan tahun 2028,” kata Agung.

Dia menyampaikan, desanya menerapkan slogan tidur orangnya, jangan tidur lahannya. Lahan pertanian harus tetap produktif dengan bermacam-macam komoditas pertanian. (*)