Kekeringan, Volume Air Sempor Tinggal 0,95 Juta Kubik
KORANBERNAS.ID -- Volume air Waduk Sempor, Senin (7/10/2019) tinggal 0,95 juta meter kubik. Volume sebanyak itu terendah selama 41 tahun sejak waduk itu dioperasikan.
Dengan volume sebanyak itu, Sempor hanya bisa untuk melayani kebutuhan air baku pengolahan air bersih milik PDAM Tirta Bumi Sentosa (PDAM - TBS) sebanyak 120 liter per detik. Volume air ekstrim itu, disebabkan awal musim kemarau yang datang lebih awal.
"Volume 0,95 juta meter kubik paling ekstrim sejak Waduk Sempor dioperasikan Maret 1978," kata Eko Dian Ariyanto, petugas pemantau Kawasan Waduk Sempor, pada Pejabat Pembuat Komitmen Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air II di Sempor, Senin (7/10/2019).
Selama musim kemarau, volume air di Waduk Sempor terus menurun, karena mata air dari hulu maupun sabuk hijau waduk nyaris hilang. Sementara penggunaan air untuk pertanian dan PLTA Sempor masih berlangsung, hingga volume air dibawah pedoman operasi normal 5,3 juta meter kubik.
Awal dioperasikan Waduk Sempor bisa menampung air 52 juta meter kubik. Data tahun 2017, kemampuan menampung air menurun hingga menjadi 36,8 juta meter kubik. Menurunya kemampuan menampung air, karena terjadi pendangkalan yang diisebabkan menumpuknya sedimen. Volume sedimen selama waduk itu dioperasikan diperkirakan 15,2 juta meter kubik.
"Tiap tahun sedimen yang masuk ke Waduk Sempor rata rata 370.000 meter kubik," kata Eko Dian Ariyanto.
Tingginya sedimen disebabkan penggunaan lahan di hulu Sungai Jatinegara dan anak sungainya yang bermuara di Waduk Sempor. Pertanian dengan tanaman semusim, menjadi salah satu penyebab erosi yang mengakibatkan sedimen. (yve)