Kecelakaan Kerja, Pekerja Proyek Padat Karya Terima Santunan

Kecelakaan Kerja, Pekerja Proyek Padat Karya Terima Santunan
Penyerahan santunan bagi pekerja padat karya yang mengalami kecelakaan kerja dan meninggal dunia. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyerahkan santunan kepada tiga orang pekerja proyek padat karya yang mengalami kecelakaan kerja serta santunan kematian, Selasa (6/6/2023), dalam acara Sinergitas Ketenagaakerjaan tahun 2023 yang berlangsung di di Burza Hotel.

Penyerahan  santunan disaksikan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi Kabupaten Bantul, Istirul Widilastuti MPA serta Teguh Wiyono dari BPJS Ketenagakerjaan DIY.

“Kami menyampaikan turut berduka cita, semoga almarhum Husnul Khatimah,” kata bupati seraya berharap santunan yang diberikan dari BPJS Ketenagakerjaan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya dan mampu meringankan beban keluarga yang tertimpa musibah.

Istirul menambahkan, semua pekerja padat karya di Bantul memang mengikuti progam BPJS Ketenagakejraan. “Santunan yang diberikan hari ini adalah untuk proyek padat karya yang berlangsung sebelum lebaran lalu,” kata Istirul.

Saat itu ada  328 lokasi se-Kabupaten Bantul dan ada tiga pekerja yang tertimpa musibah. “Semua pekerja kami cover BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk antisipasi kalau ada kecelakaan atau hal yang tidak diinginkan maka bisa diklaim untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang ikut padat karya,” katanya.

Sedangkan Teguh mengatakan terdapat 11.629 pekerja padat karya se-Bantul yang dilindung jaminan sosial tenaga kerja dengan dua program yakni kecelakaan kerja dan kematian.

Yang diserahkan kali ini adalah santunan kecelakaan kerja atas nama Sabar warga Dusun Ngasem Kelurahan Timbulharjo Sewon yang mengalami kecelakaan kerja  hingga  jempol kakinya harus dioperasi.

Santunan yang diberikan Rp 4 juta dan biaya perawatan sampai sembuh Rp 5.028.000. Sementara pekerja yang meninggal dunia dua orang yakni Suyoto Raharjo warga Bibis Kalurahan Poncosari Srandakan dan Slamet Susi Raharjo warga Bulusan Canden Kapanewon Jetis. Masing-masing mendapat santunan Rp 42 juta.

Sri Lestari istri dari Suyoto Raharjo tampak terharu dan matanya berkaca-kaca. "Saya bersyukur menerima  santunan ini sekaligus saya sedih kehilangan suami saya," kata Sri terbata-bata.

Dia mengatakan uang santunan tersebut akan digunakan sebaik-baiknya untuk keperluan dua anaknya yang masih sekolah di jenjang SMK.

"Saya belum bisa mikir mau kerja apa. Saya selama ini kerja  buruh-buruh saja, buruh tani," katanya. (*)