Sleman Mengembangkan Program Air Minum Perkotaan

Kesepakatan ini harus dijalankan secara serius.

Sleman Mengembangkan Program Air Minum Perkotaan
Penandatanganan Komitmen Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Program Air Minum Perkotaan, Kamis (3/8/2023). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, DENPASAR -- Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menandatangani Berita Acara Komitmen Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Program Air Minum Perkotaan melalui kegiatan National Urban Water Supply Project (NUWSP), Kamis (3/8/2023), di The Trans Resort Bali. Hadir mendampingi, Ketua DPRD Kabupaten Sleman, Haris Sugiharta.

Agenda tersebut dilaksanakan sebagai dukungan dan wujud peran aktif bupati dan DPRD dalam pengembangan program air minum di perkotaan.

Dengan ditandatangani berita acara, Pemerintah Kabupaten Sleman juga menerima bantuan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berupa program pendamping sebesar Rp 1 miliar.

Bantuan tersebut akan digunakan untuk pengadaan dan pemasangan pipa distribusi utama IPA Pendekan di Unit Prambanan 2 melalui PDAM Sleman.

ARTIKEL LAINNYA: Budaya Kerja Syngenta Seed Berdampak pada Kepercayaan 70 Ribu Petani di Indonesia

Bupati Kustini menyampaikan dukungan Pemerintah Kabupaten Sleman terhadap pengembangan program air minum. Dengan dukungan komitmen tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dan ketersediaan air bersih dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.

“Semoga dengan adanya kesepakatan ini, ketersediaan air minum bagi masyarakat dapat terpenuhi dengan baik dan nantinya bisa dimanfaatkan secara bijak juga. Mari kita dukung bersama untuk mewujudkan Sleman yang lebih sejahtera,” kata Kustini.

Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah I Kementerian Dalam Negeri, Erliani Budi Lestari, melaporkan penandatanganan berita acara dilaksanakan untuk merumuskan komitmen bersama dalam peningkatan komitmen antara pemangku kepentingan di pusat maupun daerah.

Sebab salah satu latar belakang dari agenda tersebut karena kapasitas pemerintah daerah yang dianggap belum memadai memenuhi kewajiban dasar pemenuhan air minum bagi masyarakat di daerah sesuai target nasional dan terkait rencana capaian sambungan rumah.

ARTIKEL LAINNYA: Pelepasliaran Tukik, Ramaikan Rangkaian Ulang Tahun ke-13 PT Saraswanti Indoland Development

Dengan pertemuan tersebut, Erliani berharap dapat dirumuskan upaya mempercepat pemenuhan kebutuhan air minum serta menghasilkan komitmen bersama yang mampu menggerakkan daerah lain dalam menyelenggarakan sistem air minum.

“Upaya-upaya tersebut merupakan strategi yang dapat dipahami, mengingat capaian akses air minum Indonesia masih di bawah rata-rata capaian negara lain di ASEAN,” jelas Erliani.

Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, John Wempi Wetipo, yang hadir sekaligus membuka acara mendorong bupati, walikota dan DPRD untuk menyepakati komitmen, sehingga untuk selanjutnya dapat ditindaklanjuti dalam penganggaran daerah.

Kesepakatan ini harus dijalankan secara serius. Sebab, berdasarkan data yang ada, Pemerintah Kabupaten, Kota, dan Provinsi di Indonesia masih belum banyak menaruh perhatian terkait pengelolaan air minum.

ARTIKEL LAINNYA: Penting, Orang Tua Perlu Memonitor Kesehatan dan Perkembangan Anak

Sebagai langkah lebih lanjut, John menjelaskan, Kementerian Dalam Negeri berinisiasi memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang mampu mengelola PDAM dengan baik.

Rencananya, penghargaan tersebut akan diberikan pada tahun 2024 sehingga pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat di seluruh Indonesia terpenuhi dengan baik. (*)