Kali Dengkeng Meluap, Wilayah Cawas Banjir

Kali Dengkeng Meluap, Wilayah Cawas Banjir

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Klaten, Selasa (14/2/2023) malam, mengakibatkan aliran Kali Dengkeng di wilayah Kecamatan Trucuk dan Cawas meluap. Luapan air tersebut menyebabkan banjir di mana-mana, bahkan melumpuhkan arus lalu lintas.

Kawasan terdampak banjir yakni Desa Bawak dan Desa Plosowangi Kecamatan Cawas, Dukuh Pengkol Desa Planggu Kecamatan Trucuk dan sebagian wilayah Desa Talang Kecamatan Bayat.

Informasi yang dihimpun dari warga, banjir terjadi akibat hujan deras turun Selasa malam. Selain itu, aliran Kali Dengkeng juga banyak terdapat rumpun bambu yang menyumbat pintu air.

"Begitu hujan deras turun dan di sungai banyak rumpun bambu, air dari Bendung Tukuman Plosowangi dan jembatan Modran meluap naik ke jalan, rumah dan pekarangan warga serta sawah," kata Agus, warga Desa Plosowangi Kecamatan Cawas, Rabu (15/2/2023).

Menurutnya, banjir terjadi sekitar pukul 01:48 saat warga yang pada umumnya berada di dalam rumah. Mengetahui air masuk rumah, warga pun panik berhamburan keluar dan menyelamatkan barang-barang berharga miliknya.

Arus lalu lintas dari Sajen Trucuk menuju Cawas maupun dari Kalikebo Trucuk menuju Cawas dan dari Talang Bayat menuju Cawas sempat terganggu. Banyak kendaraan bermotor roda dua mogok karena tingginya genangan air.

Hingga Rabu menjelang siang genangan air belum juga surut. Sejumlah warga tampak bergotong royong membersihkan sampah dan rumpun bambu yang menyumbat pintu air Bendung Tukuman dan jembatan Modran.

Sayangnya, proses membersihkan sampah dari pintu air tidak seperti yang diharapkan. Sebab, sampah yang dibersihkan bukannya dikumpulkan di daratan tapi dibuang kembali ke sungai.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Kabupaten Klaten, Harjaka, juga menyayangkan proses membersihkan sampah dari Kali Dengkeng.

"Tadi pagi saya dan rombongan juga ke lokasi. Warga bergotong-royong membersihkan sampah. Namun sampah yang dibersihkan itu dibuang lagi ke sungai. Harusnya sampah yang dari sungai itu dikumpulkan di atas dan selanjutnya dibuang ke tempat lain," ujarnya.

Harjaka menambahkan, sebenarnya penyebab banjir di wilayah Cawas akibat adanya rumpun bambu di sungai. Selain itu, derasnya air dari anakan sungai dari arah Gunungkidul, Serut dan Gantiwarno, juga masuk Kali Dengkeng.

Kepala Desa Bawak, Ponidi, mengatakan luapan dari Kali Dengkeng mengakibatkan banjir masuk rumah warga dan area persawahan.

Pengamatan di jalan Sajen Trucuk-Cawas tepatnya di Desa Plosowangi Kecamatan Cawas, genangan air cukup tinggi. Petugas kepolisian terjun langsung ke lapangan menjaga kelancaran arus lalu lintas di kawasan itu. (*)