Lagi, Satu Gedung Sekolah di Gunungkidul Ambruk Menimpa Siswa
KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL – Hanya selang tidak kurang 1 bulan, gedung sekolah ambruk dan menimpa siswanya, kembali terjadi di Gunungkidul. Setelah pekan lalu atap SD Muhammadiyah Bogor Kapanewon Playen, ambruk, kini peristiwa yang sama terjadi di MI Muhammadiyah Blembem, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin.
Dalam peristiwa yang terjadi Kamis (17/11/2022) pagi ini menurut Kapolsek Semin, AKP Arif Heriyanto, atap gedung MI Muhammadiyah Blembem, Candirejo, Kapanewon Semin roboh sekitar pukul 08.00 WIB.
“Kejadian ini diduga karena kondisi bagian bangunan pada kuda-kuda yang terbuat dari kayu pada bagian ujung ruang kelas 2 tiba-tiba patah,” katanya.
Ditambahkan, karena tertutup eternit, sehingga kuda-kuda tidak kelihatan kalau kondisinya sudah rapuh. Pada saat kejadian di dalam ruangan kelas 2 tersebut sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar. Tidak ada angin atau hujan, tiba-tiba eternit ambrol, akibat kuda-kuda patah.
Dengan kejadian ini guru yang mengajar dan siswa berteriak minta tolong sambil keluar kelas. Apesnya saat itu ada seorang siswi, Aisyah terjebak di tempat duduknya.
“Untungnya ada guru yang menahan kuda-kuda dengan menggunakan tangan, sehingga anak ini hanya luka ringan” imbuhnya.
Sebagai langkah antisipasi kemudian seluruh siswa diminta untuk keluar dari gedung sekolah. Mereka dikumpulkan di halaman masjid dekat sekolah. Untuk sementara proses belajar mengajar juga dihentikan.
Dilakukan pendataan
Dengan berbagai peristiwa bangunan sekolah ambruk, maka Dinas Pendidikan (Disdik) Gunungkidul kini melakukan pemantauan dan pendataan terhadap bangunan sekolah yang rawan rusak. Tim khusus juga diterjunkan untuk prosesnya.
Kepala Disdik Gunungkidul, Nunuk Setyowati mengatakan hingga kini proses pelaporan masih dilakukan.
"Baru dikumpulkan laporannya, tapi belum masuk semua," kata Nunuk Setyowati.
Karena masih dalam proses, ia menyatakan belum bisa menjabarkan laporan sementara yang diterima. Sebab ia juga masih menunggu secara lengkap. Nunuk juga berjanji akan segera memberi informasi jika ada temuan bangunan sekolah yang rawan rusak. Informasi akan disampaikan setelah proses pemantauan dan pendataan selesai.
Sejauh ini diakui, Disdik Gunungkidul melakukan pemantauan dilakukan di 9 kapanewon, khususnya untuk gedung SD. Prosesnya melibatkan koordinator wilayah (korwil) di tiap kapanewon.
Kepala Bidang SD, Disdik Gunungkidul, Taufik Aminudin mengatakan pengecekan kondisi bangunan sekolah sudah rutin dilakukan. Namun prosesnya terkendala terbatasnya tenaga.
"Pemantauan kami lakukan menyesuaikan kemampuan sumber daya," jelas Taufik.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta sebelumnya sudah menginstruksikan agar kondisi seluruh bangunan sekolah dicek. Pengecekan perlu dilakukan secara rutin. Ia juga meminta pihak sekolah untuk tidak asal menggunakan bahan bangunan. Menurutnya, kualitas bahan harus diutamakan demi keamanan gedung.
"Jangan hanya karena harga murah, kualitas diabaikan," pinta Sunaryanta.(*)