ISI Yogyakarta Gelar Hari Kerajinan Internasional Sekaligus Mengenang Prof Timbul Raharjo

Dipamerkan lebih dari 183 karya seni kriya dari berbagai asosiasi.

ISI Yogyakarta Gelar Hari Kerajinan Internasional Sekaligus Mengenang Prof Timbul Raharjo
Karya dari mendiang Prof Timbul Raharjo yang akan dipamerkan di ISI Yogyakarta. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta akan menggelar acara International Craft Day (ICD) #4 2023 pada 15-16 November 2023. Acara tahunan ini merupakan perayaan keberagaman dan kekayaan kerajinan yang ada di sekitar kita, sekaligus mengenang (alm) Prof Dr Timbul Raharjo M Hum, mantan Rektor ISI Yogyakarta, yang dikenal sebagai perajin terampil, pebisnis kerajinan, dan peneliti kerajinan.

Pada acara bertajuk Craft is all around tersebut akan dipamerkan lebih dari 183 karya seni kriya dari berbagai asosiasi seperti Askrina, Aperi, dosen, mahasiswa dan alumni.

Karya-karya ini akan dipamerkan di berbagai ruang di kampus ISI Yogyakarta, baik indoor maupun outdoor. Salah satu daya tarik pameran ini adalah tiga patung kuda karya Prof Timbul Raharjo yang akan ditampilkan di Rektorat. Patung-patung ini menunjukkan kreativitas dan inovasi Prof Timbul mengolah bahan-bahan kerajinan.

Prof Timbul Raharjo populer dengan karya kuda yang dipasang di ruang publik. Karya-karyanya pernah menghiasi Bandara Adisutjipto dan Stasiun Tugu Yogyakarta.

ARTIKEL LAINNYA: 20 Pelukis Pameran di Citywalk Mataram City, Dua Lukisan Langsung Terjual

Meskipun sempat menuai kontroversi dan kritik dari kalangan seniman pematung, karya-karyanya tetap diminati oleh banyak orang bahkan hingga ke luar negeri.

"Prof Timbul pernah mendapat pesanan ekspor untuk karya Kuda Eggrang series sebanyak sepuluh kontainer dalam sebulan," kata Alvi Lufiani, Ketua Jurusan Kriya ISI Yogyakarta saat konferensi pers International Craft Day Senin (13/11/2023).

Ia melanjutkan, Karya Prof Timbul di ruang publik begitu fenomenal sekaligus kontroversial. Bagaimana tidak, karya-karya tersebut pernah dijadikan bahan cemoohan di kalangan seniman pematung.

"Namun Prof Timbul tidak peduli, seperti blessing in disguise, akibat ramainya perbincangan tentang karya Timbul di ruang publik, dia menjadi terkenal hingga ke luar negeri," lanjutnya.

ARTIKEL LAINNYA: AKN Seni dan Budaya Yogyakarta Gelar Pesta Wayang

Pembantu Dekan 1 Fakultas Seni Rupa Prodi Kriya Kayu ISI Yogyakarta, Dr Yulriawan Dafri M Hum, menambahkan Prof Timbul di ISI Yogyakarta memberikan semangat baru bagi kampus terutama bagi seni kriya.

"Ketika beliau diangkat menjadi Rektor, banyak yang berharap akan ada perubahan besar di kampus. Namun sayang, Tuhan berkehendak lain dan Prof Timbul meninggalkan kita semua," kenangnya.

Acara ICD #4 2023 ini tidak hanya menampilkan pameran, tetapi juga fashion show, sesi berbagi, kuliah tamu dan peluncuran buku kenangan.

Pembukaan pada 15 November akan mencakup fashion show dengan karya mahasiswa kerajinan, sambutan dari Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Bantul, serta Ny Ani Timbul Raharjo.

ARTIKEL LAINNYA: Anggota DPRD DIY Prihatin, Anak-anak Lebih Bangga Kanji daripada Aksara Jawa

Setelah itu, sesi berbagi di Gedung Ajiyasa akan dihadiri pembicara-pembicara ahli dari dalam dan luar negeri, seperti Dr Des Marlies-Aryani Ruegg, Dr Hema Zulaika Hashim, Lina Vincent dan Handiwirman.

Acara ini diadakan secara fisik dan virtual, terbuka untuk dosen FSR ISI Yogyakarta, tamu undangan, mahasiswa, dan mahasiswa pascasarjana. (*)