20 Pelukis Pameran di Citywalk Mataram City, Dua Lukisan Langsung Terjual

20 Pelukis Pameran di Citywalk Mataram City, Dua Lukisan Langsung Terjual
Dwipo Hadi menorehkan coretan kuas di kanvas, menandai dibukanya pameran lukisan di CityWalk Mataram City. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN—Puluhan karya lukisan dari 20 pelukis di Yogyakarta, mengisi area Citywalk Mataram City Yogyakarta. Karya mereka akan dipajang di area publik ini, hingga 10 Januari 2024.

Menariknya, usai acara pembukaan, dua karya lukisan yang dipajang langsung laku terjual. Salah satunya, karya lukisan berjudul “Flower” karya dari Febrita Yutiani.

Direktur Pemasaran PT Saraswanti Indoland Development Tbk, Ratri Paramita mengatakan, pameran ini terlaksana atas kolaborasi antara manajemen dengan komunitas perupa Yogyakarta. Manajemen merasa bangga bisa menggelar pameran bertajuk “Komunitas Seni Jogja Exhibition Roadshow” yang berlangsung hingga 10 Januari 2024 mendatang.

Pameran ini, katanya, bertujuan untuk mengangkat dan mengapresiasi seni sebagai bagian penting dari kekayaan budaya dan tradisi. Dalam upaya mendukung dan mempromosikan seni lokal, pihaknya berkolaborasi dengan seniman-seniman dari Yogyakarta untuk memanfaatkan area publik CityWalk di Mataram City.

“Sebanyak 20 perupa terlibat dalam pameran ini. Mereka Agus Triono, Bonny Setiawan, Deden FG, Dhimas Agung, Dwipo Hadi, Ernanta Item, Febritayustiani, Fransisca Dewi, Greta Indri, Hery Sudiono, Indra Cahya, Jajang R Kawentar, Kendi Yulianto,  Muhammad Apriansyah, N. Rinaldy, Sindu Siwikan, Suciati Umanah, Tri Julianto, Wisnu Aji Kumara, Yayas Syahdu, dan Yolla Siregar,” kata Ratri, Senin (13/11/2023).

Sebagian dari karya lukisan yang dipamerkan di CityWalk Mataram City Yogyakarta. (istimewa)

Pameran ini adalah bentuk apresiasi terhadap keindahan karya-karya seni yang mencerminkan kecerdasan dan kedamaian bangsa, serta menjadi wujud cinta kasih pada negeri ini. Karya-karya yang dipamerkan akan mencakup berbagai tema, menggambarkan visi seniman tentang kehidupan yang cerdas, damai, dan makmur.

“Lukisan yang dipamerkan memiliki gambaran tentang Mataram City, sebagai kawasan inovatif yang menawarkan lebih dari sekadar tempat tinggal. Perwujudan nyata dari konsep Restorative City yang menawarkan berbagai poin kenyamanan, diantaranya inklusif, playable, active, neighbourly, sensory, blue, dan green,” lanjutnya.

Nita Azhar selaku salah satu seniman yang hadir dalam kegiatan ini mengaku senang manajemen PT SWID membuka diri dan memberikan ruang ekspresi bagi para seniman.

Sementara wakil seniman, Dwipo Hadi mengaku sudah cukup lama gagasan mengadakan kolaborasi antara Mataram City dengan komunitas perupa direncanakan. Menurutnya, kolaborasi ini menjadi hal baru bagi para seniman, untuk bersama-sama membangun sinergi.

Untuk pameran ini, bersama seniman yang lain, Dwipo Hadi mengaku mempersiapkan karya-karya terbaik mereka. Karya yang masuk, sebelum dipasang dan dipamerkan di Mataram City, sudah melalui proses seleksi yang ketat.

“Pameran ini akan menambah keindahan ruang publik di Mataram City. Kami memajang karya-karya terbaik,” katanya. (*)