Kapolres dan Sekda Gunungkidul Nyaris Batal Divaksin

Kapolres dan Sekda Gunungkidul Nyaris Batal Divaksin

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL – Ada yang menarik saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Kabupaten Gunungkidul. Dua pejabat publik, yakni Sekda Gunungkidul Drajad Ruswandono dan Kapolres Gunungkidul AKBP Agus Setiawan, yang harusnya menjadi orang pertama yang divaksin, sempat mengalami kenaikan tekanan darah.

Bahkan AKBP Agus Setiawan sempat memanggil dokter polisi (Dokpol) Polres Gunungkidul, lantaran dua kali cek tensi tekanan darahnya tetap tinggi.

Menurut AKBP Agus Setiawan, pada dua kali cek tensi di meja dua skrining kesehatan, tensinya cukup tinggi yakni 170/90. Setelah selang kedua, dengan jeda 15 menit, tensinya juga masih tergolong tinggi.

“Padahal syaratnya harus memiliki tekanan 140/90. Padahal saya sama sekali tidak ada riwayat darah tinggi, akhirnya saya panggil dokpol dengan membawa alat dari Polres,” ujar AKBP Agus seusai divaksin.

Baru setelah beberapa saat tim Dokpol Polres Gunungkidul datang, AKBP Agus di cek tensi kembali. Tensinya pun normal yakni 126/70.

“Akhirnya saya divaksin dosis satu. Rasanya sama seperti divaksin saat kecil dulu,” katanya.

Ia merasa bersyukur dan sangat tertarik menjadi daftar orang pertama yang divaksin.

“Karena ingin sekali menyukseskan vaksinasi, makanya saya sampai bawa dokpol untuk cek tensi,” tambahnya.

Bukan hanya Kapolres, Sekda Gunungkidul Drajad Ruswandono juga mengalami hal serupa. Pada awal ditensi, tekanan darahnya cukup tinggi yakni 180/90. Baru pada tensi kedua ia sudah mulai tenang, sehingga tekanan darahnya normal.

“Ini sudah menunggu 30 menit, ternyata tidak ada efek apapun. Hanya terasa lapar, tapi setelah ini saya tetap akan mematuhi protokol kesehatan,” kata Drajad Ruswandono.(*)