Sutanto Senang, Puisinya Masuk Antologi Bersama Karya Menteri Agama

Sutanto Senang, Puisinya Masuk Antologi Bersama Karya Menteri Agama

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Guru Seni Budaya MTsN 3 Bantul, Drs Sutanto menciptakan puisi berjudul “Indah Negeriku” dan terpilih dari ribuan puisi yang masuk dari berbagai belahan nusantara untuk bisa diterbitkan dalam antologi puisi bertitel “Cintaku untuk Pertiwi”. Buku edisi khusus yang diterbitkan oleh Komunitas Yuk Menulis (KYM) ini juga memuat karya puisi dari Menteri Agama RI H. Yaqut Cholil Qoumas.

“Tentu saya bersyukur puisi saya terpilih di antara ribuan puisi yang masuk. Dan yang lebih membahagiakan, saya mendapat kesempatan mendapatkan buku antologi dalam edisi khusus langsung dari founder KYM, Mbak Vitriya Mardiyati selaku penggagas even ini. Saya juga bersyukur puisi saya sebuku dengan karya Pak Menteri Agama,” kata Sutanto, Selasa (18/10/2022).  Pria yang tinggal di Celep Srigading Sanden Bantul, ini  mengaku sudah bergabung di KYM sejak 2019 saat awal merebaknya pandemi Covid 19.

“Bergabung di KYM sangat menyenangkan, karena impian membuat buku bisa terwujud. Alhamdulillah sampai saat ini saya sudah bisa membuat 13 buku solo, 1 proses cetak dan sudah keluar ISBN dan 50 lebih buku antologi. Di komunitas ini juga bisa berkolaborasi dengan para tokoh nasional,” tutur pria yang hobi main catur ini dengan bahagia.

Vitriya Mardiyati menjelaskan, terbitnya buku tersebut dalam rangka memperingati HUT RI ke-77 dan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Nasional 2022. Even ini tercetus Juli 2022 berawal dari dorongan turut mengekspresikan rasa cinta terhadap Indonesia. Maka terbesit keinginan untuk mengadakan event besar melibatkan 10 ribu warga madrasah se-Indonesia dan ternyata Allah memberikan jalur manis.

“Alhamdulillah tak hanya warga madrasah di bawah Kemenag, para siswa lain di bawah Kemendikbud pun ikut menyukseskan event ini. Dari target 10 ribu puisi, akhirnya menjadi 13 ribu puisi terbaik mampu kami kumpulkan,” jelas Vitriya.

Karya yang terpilih adalah yang terbaik, karena ada ribuan puisi lain yang tidak lolos seleksi, artinya di event ini dirinya bersama tim tetap menyeleksi. Jadi hanya karya terbaiklah yang dibukukan. Dalam menyeleksi ribuan karya, penulis ribuan buku ini hanya dibantu Kepala MIN 18 Jakarta selaku penggagas.

“Bisa dibayangkan kan, bagaimana serunya event ini. Saya hanya dibantu bu Hairunisah saja lho. Kami berbagi peran, beliau ploting naskah dan edit awal, saya dapat bagian edit akhir dan layout buku. Agustus sampai Oktober ini kami benar-benar berjuang dan puncaknya 10 Oktober kemarin buku ini berkenan dilaunching oleh Menteri agama,” pungkas Vitriya. (*)