Ingin Desa Damai, Ini Langkah Wahid Foundation

Ingin Desa Damai, Ini Langkah Wahid Foundation

KORANBERNAS.ID, KLATEN--Wahid Foundation bekerjasama dengan United Nation (UN) Women menyelenggarakan webinar Forum NUSANTARA (Gerakan Nasional Untuk Indonesia Damai, Adil dan Setara), Selasa (10/8/2021). Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas diseminasi praktik baik aksi desa/kelurahan damai dalam rangka pengembangan mekanisme pencegahan kekerasan berbasis gender, dan ekstremisme kekerasan berbasis komunitas serta memperkuat sinergi antar lembaga atau organisasi masyarakat sipil dan pemerintah.

Hadir dalam acara tersebut Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid, UN Women Representative ang Liaison to ASEAN Jamshed M Kazi, Menteri Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Direktur Kerjasama Regional dan Multilateral Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Andhika Chrisnayudhanto, Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi dan Direktur Eksekutive Wahid Foundation Mujtaba Hamdi.

Sekitar 250 peserta dari kementerian dan atau lembaga pemerintah, Pemprov Jawa Timur, Pemprov Jawa Tengah, Pemprov Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten/Kota, jaringan organisasi masyarakat dan perwakilan 16 desa/kelurahan damai mengikuti acara tersebut.

Yenny Wahid menjelaskan, desa/kelurahan damai tidak hanya membangun interaksi positif dengan mereka yang memiliki nilai-nilai berbeda. Perempuan sebagai agen perdamaian juga dipastikan terlindungi dari ancaman kekerasan melalui mekanisme yang dibentuk oleh komunitas.

Menurutnya, Forum NUSANTARA memang diinisiasi agar menjadi sarana untuk berbagi cerita di desa/keluarahan damai tentang praktik baik yang terjadi di desa.

“Kami membekali desa/kelurahan dengan serial panduan aksi desa/kelurahan damai. Di samping itu kami juga menyediakan layanan digital berbasis tehnologi atau e-learning bagi yang mau belajar dan berlatih cara membangun desa/kelurahan damai,” kata Yenny Wahid.

Ia menambahkan, hingga saat ini dari 30 desa/kelurahan damai yang didampingi Wahid Foundation sejak 2017, sudah ada 14 desa/kelurahan damai telah melakukan deklarasi. Dan dalam kurun waktu 2020-2021 desa/kelurahan damai telah merancang Rencana Aksi Desa/Kelurahan Damai untuk membangun mekanisme pencegahan kekerasan dan konflik dengan pendekatan keamanan insani dan responsif gender.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengapresiasi dan mendukung program desa/kelurahan damai yang diinisiasi Wahid Foundation. Dia menilai program tersebut sangat sesuai dengan Rencana Aksi Nasional Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam konflik sosial.

Andhika Chrisnayudhanto, Direktur Kerjasama Regional dan Multilateral BNPT menjelaskan program desa/kelurahan damai merupakan role model terbaik implementasi Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Ekstrimisme (RAN PE) berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme di tingkat akar rumput. Bahkan menurutnya, program ini sangat bagus karena bisa merangkul banyak pihak dan bersinergi.

“Apa yang diinisiasi oleh Wahid Foundation sesuai dengan 3 pilar RAN PE yakni pilar pencegahan, pilar penegakan hukum dan pilar kemitraan dan kerjasama. Program ini patut menjadi contoh bagi kita bagaimana RAN PE bisa diterima oleh semua masyarakat bahkan bersinergi dengan melibatkan banyak pihak. Harapannya apa yang dilakukan Wahid Foundation bisa juga diterapkan di daerah lain,” kata Andhika.

Jamshed M Kazi menjelaskan inisiatif desa damai telah membentuk mekanisme inovatif untuk mencegah ekstremisme berbasis kekerasan di tingkat akar rumput. UN Women kata dia, bekerjasama dengan Wahid Foundation akan terus mendukung komunitas untuk memberdayakan perempuan sebagai agen perdamaian.

Pada kesempatan itu juga, Yenny Wahid meluncurkan e-learning dan serial buku panduan aksi desa/kelurahan damai yang ditandai dengan pemukulan kentongan virtual. Acara tersebut juga dimeriahkan talkshow bertajuk “Merawat Damai, Membangun Kesejahteraan dan Mencegah Kekerasan. Belajar Bersama Desa/Kelurahan Damai”. (*)