Geliat Seni Musik di Ruang Virtual

Geliat Seni Musik di Ruang Virtual

PADA awal pandemi, pelaku dunia seni musik di tanah air tergagap akan kehadiran virus corona. Virus corona memaksa musisi, penyanyi dan masyarakat umum untuk saling menjaga jarak untuk mengurangi potensi penularan virus corona. Konsekwensi dari kondisi ini adalah minimnya konser atau pentas secara langsung. Konser dan pentas yang minim akan berdampak terhadap penghasilan dari pelaku dunia musik di tanah air. Penghasilan yang diterima para pemusik, musisi, penyanyi dan pelaku seni musik lainnya turun dratis dibandingkan saat sebelum pandemi.

Masa pandemi memberikan berubahan besar bagi pelaku seni musik di tanah air. Penyanyi, musisi dan pelaku musik lainnya di tanah air dipaksa untuk berdamai degan Covid-19. Pelaku seni dipaksa untuk melakukan penyesuaian, sehingga tetap dapat berkarya serta melakukan pementasan agar karyanya dapat diakses oleh masyarakat. Penyesuaian yang dapat dilakukan, salah satunya adalah dengan mengoptimalkan berbagai media sosial seperti Youtube dan Instagram. Artikel ini mencoba mendeskripsikan bagaimana pertunjukan seni musik melakukan penyesuaian pada era pandemik dan kebiasaan baru ini.

Ruang Virtual

Pada 11 April 2020, seniman campursari Indonesia, almarhum Didi Kempot berhasil menyelenggarakan konser virtual dari rumahnya yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi nasional. Konser virtual yang dilakukan selama 3 jam ini mampu memperoleh dana lebih dari 5 milliar rupiah. Konser virtual ini menggugah kesadaran musisi, penyanyi dan pelaku seni musik di tanah air, bahwa konser virtual merupakan salah satu format sarana penyajian karya musik yang ideal pada masa pandemi ini. Konser virtual juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan tidak kalah dibandingkan dengan konser sercara langsung.

Pelaku seni musik mulai melakukan penyesuaian dengan konsep penyajian karya yang berbeda. Penyajian karya musik yang didominasi aktivitas konser dan pertunjukan secara langsung, mulai berubah dengan konser secara virtual di media sosial. Pelaku seni musik di tanah air mulai mengunggah karyanya di media sosial seperti Youtube dan Instagram.

Konser virtual dapat dilaksanakan secara langsung dengan memanfaatkan Youtube dan Instagram. Masyarakat dapat menikmati konser virtual secara langsung, seperti konser atau pertunjukan secara langsung yang populer dilakukan selama pandemi. Perbedaannya,  terletak pada pemanfaatkan media sosial seperti Youtube dan Instagram untuk menyajikan pentas atau konser musik.

Dengan memanfaatkan Youtube, musisi, penyanyi dan pelaku seni musik lainnya memungkinkan mendapat keuntungan ekonomi. Apabila pentas virtual yang dilakukan disaksikan oleh banyak orang dan kanal youtube musisi memiliki banyak pengikut, maka memungkinkan musisi memperoleh penghasilan dari iklan yang ditampilkan. Youtube dapat menjadi alternatif sumber penghasilan bagi musisi dan pelaku seni musik lainnya. Saat ini banyak artis, musisi dan group band di tanah air yang memiliki kanal Youtuber karena salah satu media sosial ini memjanjikan penghasilan yang menggiurkan.

Kolaborasi dan Aksesibilitas

Pentas atau konser virtual dengan memanfaatkan Youtube memberikan potensi kolaborasi antarmusisi yang luar biasa. Kolaborasi tidak hanya dilakukan di level nasional, tetapi juga di level internasional. Jogjakarfest 2020 merupakan salah satu contoh hasil kolaborasi pengrawit dari berbagai penjuru dunia. Masyarakat dapat menyaksikan berbagai hasil kolaborasi dan pentas virtual di kanal Youtube ISI Yogyakarta.

Pentas atau konser virtual memberikan peluang akses yang lebih luas. Untuk menikmati konser virtual masyarakat cukup mengakses kanal Youtube atau account Instagram musisi. Masyarakat tidak diharuskan untuk mendatangi gedung konser untuk menikmati konser yang sedang berlangsung.

Masa pandemi mendorong musisi dan pelaku dunia seni musik lainnya mengoptimalkan eksistensi produk-produk teknologi informasi. Dengan bantun produk-produk teknologi informasi musisi dapat menyelenggarakan pentas di ruang virtual dengan memanfaatkan Youtube dan Instagram. Youtube dan Instagram menjadi media yang dapat dihandalkan untuk menyajikan hasil kreativitas para musisi. Apabila masa pandemi ini telah usai, teknologi ini dapat mendukung pentas atau konser secara langsung, sehingga memberikan pilihan kepada masyarakat apakah akan menyaksikan pentas secara langsung atau menyaksikannya melalui kanal Youtube yang dimiliki musisi. **

Heri Abi Burachman Hakim

Pranata Humas ISI Yogyakarta