Catat, Sumbu Imajiner Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Dunia

Catat, Sumbu Imajiner Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Dunia

KORANBERNAS.ID, JOGJA – Kabar baik bagi warga DIY. UNESCO akan menetapkan sumbu imajiner DIY sebagai salah satu warisan budaya dunia.

Saat ini Dewan Kebudayaan DIY tengah menjalin kerjasama dengan UNESCO untuk mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan. Sebab Dewan Kebudayaan diminta untuk ikut merumuskan kebijakan terkait kerjasamam tersebut.

Karenanya dimungkinkan penetapan warisan budaya dunia bisa terwujud tahun ini. Sebab tahun lalu predikat yang sama sudah ditetapkan bagi Ombilin Sawahlunto.

“Kalau tidak ada halangan tahun ini bisa disidangkan, dan ditetapkan sebagai warisan budaya dunia,” ujar  Kepala Dewan Kebudayaan DIY, Djoko Dwiyanto di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (11/8/2020).

Sementara Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridho Mardowo Keraton Yogyakarta, KPH Notonegoro mengungkapkan keraton tengah menyiapkan persyaratan yang ditetapkan UNESCO. Sebab UNESCO telah merinci syarat administrasi yang dibutuhkan.

“Salah satunya terkait kebijakan pemerintah kedepan bila sudah ditetapkan sebagai warisan budaya. Ada persyataran yang mungkin non teknis lebih administratif yang harus kita penuhi," paparnya.

Notonegoro menyebutkan, UNESCO meminta pembuktian sumbu imajiner Yogyakarta tidak hanya menjadi bagian masa lalu. Warisan non benda itu harus menjadi bagian dari DIY dan bisa dijamin keberlangsungannya.

“UNESCO melihat persyaratannya, kebijakan perencanaan, baik dari sisi administratif maupun dokumen-dokumen, juga dari sisi kualitasnya," tandasnya.

Sebagai informasi, sumbu imajiner merupakan sebuah garis tegak imajiner (khayal) di Keraton Yogyakarta yang memanjang dari utara ke selatan. Sumbu ini menghubungkan Gunung Merapi di utara dengan Pantai Parangkusumo ataupun Pantai Parangtritis di selatan melewati Keraton Yogyakarta. (yve)