Mahasiswa Universitas IVET Peroleh SIM Gratis

Mahasiswa Universitas IVET Peroleh SIM Gratis

KORANBERNAS.ID, SEMARANG – Tergambar perasaan senang dari raut wajahnya tatkala sejumlah mahasiswa Universitas IVET Semarang menunjukkan Surat Izin Mengemudi (SIM) yang baru saja diperoleh tanpa harus membayar alias gratis.

Wakil Rektor III Universitas IVET Semarang Drs Tri Leksono  Prihandoko MPd Kons menyambut penuh suka cita. Bahkan dia merasa terharu seiring diterbitkannya secara gratis dua Surat Izin Mengemudi (SIM) A dan lima SIM C kepada tujuh mahasiswa asal Papua.

“Saya terharu. Polantas begitu tulus, bertindak sigap dan responsif. Mahasiswa diperlakukan dengan baik sejak awal hingga resmi mengantongi SIM,” kata Koko, sapaan akrab Tri Leksono Prihandoko, Selasa (11/8/2020), di Semarang.

Koko mengakui sejak menjadi dosen baru kali ini dirinya mendapati Polantas mendedikasikan empati dan bijaksana.

Sejumlah petugas dari Polrestabes Semarang meluangkan waktu mendampingi dan membimbing ujian SIM hingga menerbitkan SIM A dan SIM C kepada tujuh mahasiswa itu. Mereka adalah Ayon Widigipa, Ayub Edoway, Yohanes Tagi, Kalorina Dogomo, Boas Iyai, Marten Butu dan Maya Maria Anouw.

Awalnya, seorang mahasiswa, Yohanes Tagi, melalui komunikasi WA mengemukakan pernah mengurus SIM namun tertunda karena kekurangan biaya.

Mahasiwa itu sadar tanpa SIM sebagai syarat mengendarai mobil maupun motor di jalan umum pasti sangat berisiko. Selain melanggar aturan juga berpotensi merugikan diri sendiri maupun orang lain. Karena itu dia bersyukur dan mengucapkan terima kasih diberi kemudahan mendapatkan SIM.

Seperti dialami Yohanes Tagi, lanjut Koko, sebagian besar mahasiswa tidak memiliki SIM. Atas dasar itulah dia menulis surat permohonan kemudahan SIM ke Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Arman Achdiat yang kini menjabat Kasubditdikmas Ditkamsel Korlantas Polri.

“Surat terkirim 29 Juli 2020. Diterima stafnya Pak Arman Achdiat 3 Agustus 2020. Seminggu kemudian, Senin 10 Desember 2020 mahasiswa memperoleh legitimasi berkendara di jalan umum. Ajaib, bukan?“ ungkap Koko seolah-olah tidak percaya.

Dihubungi terpisah pendiri Setara Institute, Hendardi, mengacungkan dua ibu jari kepada Kombes Pol Arman Achdiat yang memfasilitasi SIM gratis kepada mahasiswa.

Hendardi mengaku baru sekali ini disuguhi fakta betapa masih ada korps Bhayangkara merangkul mahasiswa menggunakan pendekatan manusiawi.

Dia menilai, kebijakan Kombes Pol Arman Achdiat mewakili negara. Sederhana tetapi sarat penghayatan dan meluhurkan nilai-nilai kemanusiaan.

“Kombes Pol Arman Achdiat membingkai bidang tugasnya menggunakan pendekatan ke-Indonesia-an. Serupa nutrisi, kebijakannya menumbuhsuburkan kesejatian Polri di mata mahasiswa,” kata dia. (sol)